Viral di Medsos
Viral Lurah di Depok Gelar Pesta Nikahan hingga Tamu Joget Bersama: Tradisi dari Keluarga Menantu
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUN-VIDEO.COM, PANCORAN MAS - Lurah Pancoran Mas, Kota Depok, Suganda, angkat bicara terkait viralnya pesta pernikahan yang ia gelar di hari pertama PPKM Darurat.
Diwartakan sebelumnya, sejumlah tamu undangan nampak asik bergoyang dipandu seorang pria di atas panggung, tanpa mengatur jarak dan saling berdekatan.
Aksi joget bersama di acara pesta pernikahan ini pun tersebar luas dalam bentuk video, hingga viral di sosial media.
Dijumpai di kantornya, Suganda menceritakan kronologi viralnya pernikahan putrinya, yang disebut-sebut melanggar protokol kesehatan.
"Saya dari awal ya, saya ceritakan, proses akad nikah putri kami itu kami laksanakan jam pukul 09.00 WIB pada hari Sabtu tanggal 3 Juli," ujar Suganda di kantornya, Senin (5/7/2021).
"Kemudian, setelah prosesi akad nikah, kami buka pestanya itu pada Dzuhur jam 12.30 WIB, selesai pukul 15.00 WIB," ujarnya lagi.
Selama acara berlangsung, Suganda mengatakan pihaknya sudah mentaati seluruh aturan dan protokol kesehatan yang berlaku.
"Kami lakukan prosesi pernikahan sesuai dengan aturan yang ada di PPKM Darurat itu, hanya 30 orang yang hadir yang boleh menyaksikan yaitu keluarga inti, itu sudah kami lakukan seperti itu," ungkapnya.
Bahkan, Suganda mengatakan pihaknya hanya menyediakan 30 kursi untuk keluarga inti yang hadir.
Padahal, penyewa tenda pernikahan menyediakan 230 kursi tamu.
"Tapi kami hanya gunakan 30 (kursi) di situ, sisanya kami tumpuk kami taruh di rumah tetangga, tidak digelar. Ini menandakan saya sudah menjaga prokesnya, 30 orang," jelasnya.
Lebih lanjut, soal sejumlah tamu undangan yang joget bersama, Suganda mengatakan hal tersebut terjadi setelah acara selesai.
Suganda mengatakan, acara joget bersama itu merupakan tradisi pamitan, sebelum keluarga menantunya pulang.
"Itu tradisi Nias itu, ketika dia mau pamitan pulang, itu jam 14.30 WIB. Mereka mau pamitan pulang dan mengucapkan terima kasih, kegembiraannya kepada kedua mempelai, itu ada yang namanya tradisi Maina," jelasnya.
"Tradisi Maina itu, kayak kita mah di sini, sayonara, kami mau pulang mau pamitan ini, tidak bisa salaman satu per satu. Itu tradisi di sana nih," timpalnya lagi.
Menurutnya, kegiatan joget bersama ini berlangsung spontan, dengan durasi sekita tujuh menit.
"Tapi kami sebenarnya juga tidak tahu, itu spontanitas saja. Durasinya pun tidak sampai 30 menit, tujuh menit ya. Dan di tempat acara nikah yang sebanyak 20 orang," bebernya.
Atas kejadian tersebut, Suganda mengatakan dirinya sudah menjalani pemeriksaan di Polsek Pancoran Mas dan juga Polres Metro Depok, selesai acara pernikahan putrinya berlangsung. (*)
Video Production: Muhammad Ulung Dzikrillah
Sumber: TribunJakarta
Live Update
Buntut Sengketa Lahan, SDN Utan Jaya Depok Digembok Ahli Waris hingga Murid Tak Bisa Sekolah
6 hari lalu
Regional
Wali Kota Depok: Konsep CFD di Margonda Belum Ideal, Perlu Tahap Pengkajian dan Bahan Evaluasi
Senin, 5 Mei 2025
Live Update
Monyet Resahkan Warga di Tapos Depok, Berhasil Ditangkap Setelah 4 Hari Ganggu Penduduk
Jumat, 2 Mei 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.