Kamis, 15 Mei 2025

Kepala BNPB Ingatkan Ancaman Gempa dan Tsunami di Sumbar, Masyarakat Harus Tingkatkan Kesiapsiagaan

Kamis, 15 April 2021 14:03 WIB
Tribun Padang

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUN-VIDEO.COM - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengingatkan soal potensi gempa hingga magnitudo 8,9 di zona Megathrust Mentawai.

Menurutnya gempa besar dan tsunami masih mengancam Sumatera Barat.

"Ini potensi. Kita sudah lihat aceh. Gempa dan tsunami yang terjadi di Aceh 26 Desember 2004 lalu ternyata bukanlah yang pertama."

"Telah terjadi berkali-kali gempa dan tsunami seperti yang terjadi pada 26 Desember 2004."

"Demikian juga di wilayah Pesisir Pantai Barat Sumatera Barat, jadi pertemuan subduksi di wilayah Selatan atau sebelah Barat Mentawai ini masih memiliki potensi dan energi yang belum lepas, di Nias sudah pernah lepas," ungkap Doni Monardo saat mengunjungi seawall yang dibangun di Tugu Merpati Perdamaian, Kamis (15/4/2021).

Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 ini juga menambahkan, antara Mentawai hingga Enggano Bengkulu masih memiliki potensi terjadinya gempa dan tsunami.

Menurutnya, mitigasi merupakan satu dari banyak cara yang terbaik. Meski begitu masyarakat harus terus meningkatkan kesiapsiagaan.

"Kita tidak boleh panik, harus tetap tenang karena ini adalah peristiwa alam, gempa dan tsunami pasti akan terjadi sebagaimana yang saya katakan tadi di Aceh, tapi kapan waktunya tidak ada satupun yang bisa menentukan," terang Doni.

Oleh karena itu, harus ada persiapan diri. Masyarakat sudah terbiasa terutama di wilayah Padang untuk berlatih.

Kata dia, pelatihan-pelatihan tidak boleh berhenti. Selain itu, kesiapsiagaan juga harus selalu dilakukan.

"26 April 2021 mendatang adalah hari kesiapsiagaan bencana. Kita berharap warga Sumbar terutama di tempat-tempat yang relatif padat penduduk di wilayah pesisir pantai harus mau berlatih," harap Doni.

Kemudian pada malam hari, lanjutnya, teknologi tidak bisa sepenuhnya menjamin memberikan informasi kepada masyarakat. Maka, cara tradisional harus dilakukan.

Dia mencontohkan menempatkan kaleng-kaleng bekas di dekat tempat istirahat atau tempat tidur.

"Ketika ada gempa, kalengnya jatuh, itu peringatan kita untuk mengambil langkah-langkah yang bisa dilakukan," tutur Doni.

Jika tidak ada shelter di pinggir pantai, tambah Doni, maka harus ada solusi mencari bangunan yang lebih tinggi atau pepohonan yang ada di sekitar rumah.

"Kita pernah punya pengalaman, banyak yang bisa diselamatkan karena memanjat pohon," imbuh Doni.

Doni mengimbau masyarakat Sumbar bersahabat dengan alam serta menjaga lingkungan.

Sebab, pada saatnya nanti ketika terjadi bencana alamlah yang bisa menyelamatkan.

Doni juga menilai kesiapsiagaan Sumbar sudah baik, tetapi masih perlu diingatkan.

Latihan-latihan yang berhubungan dengan kesiapsiagaan kebencanaan harus dilaksanakan.

"Ini tidak boleh kendor. Rutinitas ini harus selalu dilakukan dengan melibatkan warga dan pejabat," tutupnya.(*)

Editor: Novri Eka Putra
Video Production: Novri Eka Putra
Sumber: Tribun Padang

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved