HOT TOPIC
Sederet Fakta Kecelakaan Bus Masuk Jurang di Sumedang, Teriakan Takbir Menggema saat Bus Terbalik
TRIBUN-VIDEO.COM - Kecelakaan bus masuk jurang di Sumedang terjadi di Tanjakan Cae, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (10/3/2021) sekitar pukul 18.30 WIB.
Bus tersebut berisi rombongan peserta ziarah dan tur siswa SMP IT Al Muawwanah, Cisalak, Subang, yang masuk ke jurang yang cukup dalam.
Puluhan orang tewas dalam kecelakaan tunggal bus pengangkut rombongan peziarah dari SMP IT Al Muaawanah di Dusun Cilangkap, RT 001, RW 006, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang itu.
Bus rombongan peziarah ini sedang dalam perjalanan pulang dari Pamijahan, Kabupaten Tasikmalaya menuju Subang via Wado Sumedang.
Di lokasi tersebut dilaporkan bus tiba-tiba hilang kendali dan terjatuh ke dalam jurang di sekitar Jalan Wado-Malangbong.
Baca: Bus Pariwisata Terguling di Tanjakan Cae, Bupati Sumedang Sebut Lokasi Memang Rawan Kecelakaan
Angkut 66 Orang, Termasuk Balita
Basarnas Bandung berhasil mengevakuasi semua korban yang terjepit badan bus di jurang Tanjakan Cae, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (11/3/2021).
Evakuasi korban selesai dilakukan pada pukul 07.40 WIB. Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Bandung Supriono mengatakan, bus Sri Padma Kencana dengan nomor polisi T 7591 TB tersebut memiliki tempat duduk sebanyak 63 kursi.
"Kami hitung dari kapasitas kursi bus ada 63 tempat duduk. Kemudian sampai pagi ini pukul 07.40 WIB, kami menemukan 66 korban," ujar Supriono kepada Kompas.com, Kamis.
Menurut Supriono, sebanyak 27 orang dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian.
Sementara itu, 39 orang dalam kondisi selamat.
Supriono menuturkan, dari total 66 korban yang telah berhasil dievakuasi, beberapa di antaranya berusia balita.
"Paling banyak usia anak remaja dan dewasa, ada juga tadi kami evakuasi balita," tutur Supriono.
Baca: Inilah Fakta Terbaru Kecelakaan Bus masuk Jurang di Sumedang, Oleng hingga Terbalik 180 Derajat
Kesaksian Korban Selamat
Seorang saksi kecalakaan maut Mimin Mintarsih (52), mengungkapkan kesaksiannya saat mobil yang ia tumpangi oleng hingga ia diselamatkan.
Mimin yang merupakan warga Desa Paku Haji, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, saat itu beserta dua anaknya yang berumur dua tahun dan 11 tahun, mereka semua selamat.
Ketiganya pun kini sudah kembali ke rumahnya.
"Alhamdulillah saya dan dua anak saya selamat," ujar Mimin dikediamannya, Kamis (11/03/2021) dini hari.
Mimin yang saat itu kebagian duduk di bagian depan jok kedua setelah sopir menceritakan awal mula bus oleng sebelum masuk ke jurang.
"Bisnya goyang-goyang, terus masuk jurang," ujar Mimin sembari terbata-bata.
Bahkan diceritakan Mimin saat masih di jalan, ia sudah mencium bau hangit kampas rem.
"Salah seorang penumpang sempat meminta sopir memeriksanya, sopir bilang remnya blong," ungkap Mimin.
Penumpang bus berjumlah 59 orang, terdiri dari siswa SMP IT Muaawanah, orangtua, serta pendamping ziarah, dan para guru pun serempak mengucap takbir di dalam bus.
"Semua orang teriak Allahuakbar. Takbir," ujar Mimin sembari terisak menahan tangis.
Tak lama kemudian bus maut tersebut jatuh, dengan keadaan Mimin yang saat itu hampir tak sadarkan diri.
Mimin terjepit jok, sedangkan kedua anaknya terpental ke belakang.
Ia bisa menyelamatkan diri dan merangkak untuk mencari anaknya lalu ke luar bus menuju kaca jendela.
"Saya kejepit jok, saya merangkak nyari anak-anak dan keluar dari bus." katanya.
Baca: Detik-detik Peristiwa Kecelakaan Bus Pariwisata di Sumedang, Posisi Bus Terbalik di Jurang
Sempat Kesulitan Evakuasi Penumpang Terjepit
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Bandung Supriono mengatakan, evakuasi korban kecelakaan bus yang terjun ke jurang di Tanjakan Cae, Sumedang, berjalan lancar.
Menurut Supriono, sebagian korban ditemukan di luar bus. Namun, banyak yang masih terjebak di dalam badan bus.
Supriono mengakui bahwa petugas sempat mengalami kesulitan saat mengevakuasi sejumlah penumpang yang terjepit di dalam bus.
"Ada korban yang terlempar keluar dari dalam bus, tapi kebanyakan dari dalam bus. Evakuasi paling menyulitkan tadi saat kami evakuasi enam korban yang terjepit bodi di dalam bus," tutur Supriono kepada wartawan, Kamis (11/3/2021).
Supriono menyebutkan, evakuasi yang paling menyulitkan adalah saat petugas mengevakuasi satu orang dewasa.
"Paling menyulitkan yang terakhir, korban usia dewasa yang terhimpit di ujung bus," kata dia.
Menurut Supriono, petugas harus memotong bagian demi bagian bodi di dalam bus dengan alat ekstrikasi.
Meski demikian, waktu yang dibutuhkan untuk mengevakuasi korban tidak sebentar.
"Alhamdulillah, korban dapat kami evakuasi dalam waktu 6 jam," ujar Supriono.
Baca: Detik-detik Peristiwa Kecelakaan Bus Pariwisata di Sumedang, Posisi Bus Terbalik di Jurang
Tanjakan Cae Terkenal Rawan Kecelakaan
Salah seorang warga Kecamatan Wado yang membantu proses evakuasi sesaat pasca-bus masuk jurang, Waslim (59) menceritakan kondisi jalan tempat bus Sri Padma Kencana mengalami kecelakaan.
Ia mengatakan, Tanjakan Cae, Wado, Sumedang terkenal ekstrem.
Kondisinya menanjak dan berkelok.
Pria yang ikut membantu evakuasi korban tersebut mengatakan diduga sopir tak tahu medan.
"Kondisinya memang menanjak dan berkelok. Kalau sopir yang tahu medan di sini pasti sudah paham."
"Mungkin sopirnya ini tidak tahu medan, jadi sebelum masuk jurang tidak paham cara mengendalikan busnya," kata Waslim.
Hal senada juga dikatakan oleh Bupati Sumedang Dony Ahmad Munur.
Ia menyampaikan lokasi kecelakaan bus di Tanjakan Cae memang rawan kecelakaan.
"Iya memang di sana sering terjadi kecelakaan, di sana memang harus hati-hati. Jalan ini jalan provinsi tapi kami tetap sediakan lampu PJU-nya, marka jalan, dan sebagainya. Ini jadi perhatian kami secepatnya," katanya.
Baca: Kronologi Bus Rombongan Tur Siswa Masuk Jurang di Sumedang, Kondisi Terbalik hingga 180 Derajat
Isak Tangis Keluarga Korban
Isak tangis mewarnai kepulangan korban kecelakaan bus Tanjakan Cae, Sumedang.
Sejak Rabu (10/3/2021) malam, korban luka ringan dan jenazah mulai dipulangkan ke Cisalak, Subang.
Di Desa Paku Haji, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, keluarga korban berjejer di pinggir jalan dan pekarangan rumah.
Dengan penuh cemas, mereka menunggu kabar pasti mengenai peristiwa nahas tersebut.
"Saya dapat kabar dari korban selamat telepon, bus yang dia tumpangi kecelakaan di Wado," ujar Wahyu, orangtua salah satu penumpang bus saat ditemui Kamis (11/3/2021) dini hari.
Ikin, yang juga orangtua korban kecelakaan lainnya, tampak histeris.
Ia menangis sejadi-jadinya, lantaran mendengar buah hatinya turut menjadi korban kecelakaan.
Menurut penuturan warga, Ikin bahkan sempat pingsan.
Bus berisi rombongan peserta ziarah dan tur siswa SMP IT Al Muawwanah alami kecelakanan.
Kecelakaan maut bus masuk jurang itu akibatan puluhan orang jadi korban.
Diduga bus alami rem blong hingga sopir tak bisa kendalikan.
Terlebih jalan yang berkelok dan berupa tanjakan. (*)
Video Production: Ramadhan Aji Prakoso
Sumber: Tribun Video
Live Update
Tragis! Mahasiswi di Surabaya Tewas Terlindas Truk Sepulang Ikut Ospek
Kamis, 28 Agustus 2025
Live Update
Live Update Siang: Mahasiswi Tewas dalam Laka seusai Pulang Ospek, 2 Nelayan di Jember Bunuh Sepupu
Kamis, 28 Agustus 2025
TRIBUNNEWS UPDATE
Detik-detik Helikopter Prancis Jatuh Saat Padamkan Kebakaran Kru Selamat Berenang ke Daratan Terekam
Rabu, 27 Agustus 2025
Viral
Ngaku Tak Hati-hati, Mobil Polisi Terobos Lampu Merah hingga Tabrak Pemotor, Kasus Berujung Damai?
Selasa, 26 Agustus 2025
Regional
Pejalan Kaki Tewas Ditabrak Mobil di Aceh Tenggara Alami Pendarahan Hebat, Tiba-tiba Menyeberang
Selasa, 26 Agustus 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.