Kamis, 15 Mei 2025

TRIBUNNEWS UPDATE

Situasi Panas di Myanmar Masih Terjadi, Pakaian Dalam dan Rok Perempuan Jadi Senjata Demonstran

Senin, 8 Maret 2021 21:10 WIB
Kompas.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Kudeta militer di Myanmar masih terjadi sejak (1/2/2021) hingga saat ini.

Protes juga terus dilakukan oleh demonstran hingga beberapa kali terjadi bentrok yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.

Segala cara dilakukan oleh demonstran di Myanmar, hingga menggunakan kepercayaan lama menggunakan pakaian dalam dan rok perempuan.

Hal itu dilakukan demi menghalau militer Myanmar.

Aparat terus menyerang menggunakan peluru karet, gas air mata, meriam air, hingga yang paling parah menggunakan peluru tajam.

Meski begitu, demonstran tak kekurangan taktik untuk melawan pasukan keamanan Myanmar tanpa menggunakan senjata.

Demonstran menjemur pakaian dalam dan rok panjang perempuan, dikenal sebagai longyi, di melintasi jalan.

Pada masyarakat setempat dipercaya pakaian yang menutupi bagian bawah wanita bisa mengisap kekuatan pria.

Hal itu disampaikan oleh aktivis demonstran Myanmar, Thinzar Shunlei Yi.

Baca: Makam Kyal Sin Digali Aparat Myanmar, Publik Sebut Junta Militer Berusaha Sembunyikan Kejahatannya

Baca: Junta Militer Bongkar Makam Angel, Gadis Myanmar Berkaus “Everything Will Be OK yang Tewas Ditembak

"Jika mereka sampai melewati longyi itu, maka hpone mereka akan meredup," katanya.

Dikutip dari Kompas.com, Senin (8/3/2021), pasukan juga tak bisa bergerak maju jika massa sudah memasang jemuran pakaian dalam dan rok perempuan.

Sehingga pasukan militer terpaksa harus menurunkannya terlebih dahulu.

Namun, beberapa tentara dilaporkan takut untuk menyentuh baju itu karena yakin bisa menghancurkan kekuatan mereka.

Sehingga para perempuan mulai menggunakannya sebagai senjata dan pemandangan jemuran pakaian dalam dan rok perempuan tersebut kini muncul di seantero Yangon.

Mulai dari kawasan San Chaung hingga pinggiran.

Beberapa demontran juga memajang wajah pemimpin militer, Jenderal Senior Min Aung Hlaing.

Beberapa juga menaruh pakaian berwajah Min di tanah kawasan perdagangan, sehingga membuat aparat berpikir dua kali untuk menginjaknya.

Diketahui sejak kudeta militer Myanmar, Yangon tampak sangat berbeda.

Barikade darurat menjadi pemandangan yang biasa, bahkan beberapa kawasan seakan menjadi zona perang setiap harinya.

(Tribun-Video.com/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ketika Pakaian Dalam dan Rok Perempuan Jadi Senjata Melawan Militer Myanmar"

Editor: Tri Hantoro
Reporter: Ratu Budhi Sejati
Sumber: Kompas.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved