Kuliner
Steak Potik Kuliner di Tangerang Yang Harganya Merakyat Tapi Rasa Tak Kalah dengan Resto Bintang 5
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUN-VIDEO.COM, TANGERANG - Menyusuri Jalan Empu Barada Raya, Bencongan Indah, Kecamatan Kelapa Dua, Kota Tangerang, ada sebuah warung makan pinggir jalan yang sangat ramai pembeli.
Warung itu, bernama Steak Potik yang terletak di ujung jalan dekat dengan tikungan.
Warung ini sudah berdiri sejak tahun 2015 silam. Namun kekinian, Steak Potik semakin eksis sejak didatangi oleh seorang food vlogger hingga viral di media sosial.
'Warung Pojok Steak Potik' begitu tulisan yang terpampang pada bagian depan warung.
Jika dilihat, warung ini memang sederhana.
Ukurannya tidak terlalu besar dan hanya terdapat beberapa meja dan kursi saja untuk menampung beberapa orang pembeli untuk makan di tempat.
Meski begitu, warung ini laris diburu penikmat kuliner.
Beberapa pembeli bahkan rela antre hingga ber jam-jam untuk mencicipi steak di sini.
Apalagi beragam steak dijual dengan harga yang cukup merakyat. Mulai dari belasan ribu, hingga Rp49 ribu untuk yang termahal, yaitu double steak wagyu beef.
Menurut Suminto pemilik warung, salah satu menu yang direkomendasikan adalah tenderloinnya.
"Karena tenderloin itu dagingnya lebih lembut," kata dia.
Meski harganya tak mahal, Suminto menuturkan bahwa rasa menjadi hal yang diutamakan oleh dirinya.
Bawang putih, juga campuran lada hitam, menjadi bahan baku yang utama dalam pembuatan kuah steak yang kental dan gurih.
Rasanya memang enak dan tak kalah dengan restoran.
Kuah steak yang manis gurih dan kental, rasanya seperti membuat nagih.
Sebelum membuka warung ini, ternyata Suminto berprofesi sebagai chef profesional di restoran berkelas.
Tak heran, jika rasa dari makanan buatan Suminto ini tak kalah dengan restoran.
"Saya bekerja di Skye selama 2,5 tahun. Jabatannya sebagai sous chef. Itu kayak standar manager, tapi sebelum di sana saya juga sempet di Tugu Grup, itu sama sasarannya adalah orang-orang kalangan atas juga," kata Suminto bercerita.
Suminto, dulu bekerja sebagai chef di Skye Bar and Restaurant Jakarta yang terletak di Menara BCA.
Restoran ini, memang dikenal sebagai restoran bagi orang-orang kalangan atas.
Setelah 2,5 tahun bekerja di Skye, Suminto memutuskan untuk berhenti dan membuka usaha.
Dengan modal seadanya, ia ingin membuka rumah makan yang enak bagi warga menengah kebawah.
"Bukan karena terpaksa akibat saya di PHK atau apa, tidak. Saya memang sudah niat buka usaha. Waktu 2013, Saya bilang suatu saat aku harus buat steak," tutur Suminto.
"Saya sempet bilang sama temen, saat ditanya 'kenapa lebih suka keluar dari Skye? Saya mau coba kasih makan kalangan kebawah. Orang biasa mau makan steak, kesini iya. 'Kamu keluar karena dipecat?' Nggak. Saya hanya mau coba usaha. Karena biar kalangan bawah bisa cobain masakan saya," kata dia.
Dengan modal seadanya, Suminto akhirnya bergegas ke wilayah Tangerang untuk membuka usahanya.
Steak dipilihnya lantaran selain pembuatannya yang cukup mudah makanan ini juga terbilang mewah dan banyak disukai orang.
Namun kebanyakan, steak yang enak dijual dengan harga yang mahal.
Untuk itu ia ingin agar banyak kalangan bawah juga dapat menikmati steak yang enak dengan datang ke warungnya.
"Orang mau makan steak murah, ke sini. Bahan-bahan saya gak ada yang mahal, tapi rasanya pasti enak," imbuhnya.(*)
Video Production: Gianta Firmandimas Adya Mahendra
Sumber: TribunJakarta
Live Update
Delegasi IGS Keliling Kota Tua Ampenan dan Museum NTB, Terpesona Kuliner Lombok
17 jam lalu
Live Update
Nikmatnya Rasa Es Kacang Ijo Legendaris di Kediri, Segar dan Unik Ditambah Toping Buah Sawo
5 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.