Terkini Daerah
Kasus Covid-19 Solo Meroket, Selain Kasus Mahasiswa UNS, Kini Mencuat Klaster Bakul Tahu Kupat
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUN-VIDEO.COM - Klaster pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Solo kembali bertambah.
Klaster bakul tahu kupat mencuat menyusul tracing dari pasien terkonfirmasi positif Covid-19 asal Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo membuahkan hasil.
Dinas Kesehatan Kota Solo telah melakukan tracing terhadap 60 orang yang pernah kontak erat dengan pasien.
Hasilnya, sembilan orang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.
Dua dari sembilan itu berdomisili di Kota Solo dan sisanya berasal dari Kabupaten Karanganyar, Sragen, Sukoharjo, dan Wonogiri.
Kesembilan orang tersebut ada yang merupakan anggota keluarga, tukang becak, pelanggan, pedagang sekitar, hingga karyawan sebuah rumah sakit.
Di antara mereka memiliki riwayat sering berkunjung ke warung milik pasien asal Cemani itu.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih menjelaskan sembilan orang tersebut berasal dari 48 spesimen yang diambil pada Sabtu (11/7/2020) dan Minggu (12/7/2020).
"Kami kemudian mengambil 12 spesimen lagi untuk di-uji swab sehingga totalnya 60," jelas dia, Selasa (14/7/2020).
"Tapi hasilnya belum keluar,” tambahnya.
Dinas Kesehatan, lanjut Siti, akan kembali meneruskan tracing terhadap sembilan pasien yang telah terkonfirmasi positif Covid-19.
“Kemungkinan dari 12 spesimen baru yang diambil ada yang positif lagi,” ucapnya.
Siti menyampaikan pihaknya akan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan daerah asal sembilan pasien.
Pasalnya, kesembilan pasien itu berasal dari luar Kota Solo.
"Pengemudi becak berasal dari Kecamatan Kalijambe, Sragen, kami koordinasi dengan Dinas Kesehatan Sragen," terang Siti.
"Kemudian dengan Dinas Kesehatan Boyolali karena ada pelanggan yang positif berasal dari sana," papar dia.
"Entah dia pelanggan atau dari mana, tapi dia diambil swab-nya saat tracing kemarin,” imbuhnya.
Klaster Moewardi Mencuat
Sebelumnya, penambahan kasus kumulatif pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Solo tak lagi satu digit per Minggu (12/7/2020).
Penambahan itu tercatat sebanyak 18 kasus dengan total kasus pasien positif Covid-19 di Kota Solo tercatat 63 orang.
Rinciannya, 37 sembuh, 22 rawat inap, 4 meninggal dunia
Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan, Ahyani tidak menyangka kasus di Solo bakal langsung melejit per hari ini.
"Solo tidak pernah mencatat sebanyak ini," kata Ahyani.
Kasus tambahan itu didominasi klaster RSUD Dr Moewardi Solo.
Pasalnya, 15 diantara 18 kasus tambahan tersebut merupakan mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.
Mereka sempat membantu penanganan Covid-19 di RSUD Dr Moewardi Kota Solo.
15 mahasiswa itu kini tengah menjalami perawaran di RS UNS Sukoharjo bersama 10 mahasiswa PPDS lain yang berasal dari luar Kota Solo.
"PPDS-nya ada 15 orang, itu macam-macam ada yang dokter residen dan lain-lain," tutur Ahyani.
"3 orang sisanya merupakan non tenaga kesehatan," tambahnya.
Berdasar Data Situasi Covid-19 Kota Solo, Kelurahan Jebres menjadi daerah penyumbang terbesar kasus tambahan Covid-19.
Tercatat, kecamatan itu memiliki 10 pasien Covid-19 baru dibuntut Kelurahan Mojosongo sebanyak 3 orang.
Pasien sisanya masing-masing berasal dari Kelurahan Purwosari, Manahan, Banyuanyar, Sumber, dan Timuran.
Ketiganya merupakan pasien dalam pengawasan (PDP) naik kelas menjadi positif Covid-19.
"Ini Solo sudah zona hitam," ucap Ahyani.
Menurut Ahyani, peningkatan tajam penambahan kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 lantaran ketidaksiplinan masyarakat dalam menerapkan protokoler kesehatan.
"Sekolah tidak boleh tatap muka, hajatan tidak boleh," katanya.
Ahyani menegaskan tracing massif akan semakin digalakkan guna memutus mata rantai penularan Covid-19.
"Harus tracing massif, di luar akan swab khususnya tempat-tempat keramaian," tegasnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Kasus Covid-19 Solo Menggeliat, Selain Klaster RSUD Dr Moewardi, Kini Ada Klaster Bakul Tahu Kupat
Sumber: TribunSolo.com
Live Update
Pemilik Toko Kain Merdeka Kartasura Sukoharjo Meninggal Diduga Sudah 3 Hari, Polisi Ungkap Penyebab
Sabtu, 3 Mei 2025
Live Update
Dituding Lepas Tangan soal Kasus Pelecehan Siswa SD di Sukoharjo, Lembaga Pendidikan Buka Suara
Selasa, 29 April 2025
Live Update
Live Update Sore: Ibu Tiri di Depok Karang Penculikan Anaknya, Viral Mobil Maling Tabrak Kontainer
Selasa, 29 April 2025
Live Update
Update Oknum Guru Cabuli 20 Siswa SD di Sukoharjo Kini Mendekam di Bui, Diringkus Awal April 2025
Minggu, 27 April 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.