Opini Tokoh
Penjelasan KPK terkait Bebasnya Romahurmuziy Mantan Ketua PPP
TRIBUN-VIDEO.COM - Mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy atau Romy diketahui telah bebas dari tahanan pada Rabu (29/4/2020) malam.
Pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun angkat bicara terkait hal ini.
Dikutip dari Kompas.com, Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangan tertulisnya mengatakan Romy dibebaskan pasca Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK menerima surat dari Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat yang memerintahkan agar JPU KPK segera mengeluarkan Romy dari penjara.
"Maka KPK tidak punya pilihan lain sehingga harus mengeluarkan terdakwa dari tahanan. Hal ini karena masa tahanan yang dijalani terdakwa sama dengan Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta," kata Ali.
Ali menuturkan, sebelum menerima surat dari PN Jakpus tersebut, KPK menerima menerima informasi bahwa MA telah menerbitkan Penetapan No. 4877/2020/S.2464.Tah.Sus/PP/2020/MA tanggal 29 April 2020.
Penetapan itu memerintahkan JPU KPK untuk menahan Romy dalam rutan untuk paling lama 50 hari terhitung mulai Senin (27/4/2020) lalu.
Namun, dalam Surat Pengantar MA ke PN Jakpus, di bagian keterangannya dicantumkan pada Selasa (28/4/2020) kemarin masa tahanan terdakwa sudah sama dengan putusan PT DKI Jakarta yang memperbaiki putusan PN Jakarta Pusat selama satu tahun.
"Karenanya pada tanggal tersebut terdakwa dapat keluar demi hukum," ujar Ali.
Ali pun menegaskan bahwa perkara yang menjerat Romy belum selesai karena KPK tengah mengajukan permohonan kasasi ke MA.
"KPK berharap MA dapat mempertimbangkan alasan permohonan kasasi KPK sesuai fakta hukum yang ada dan juga menimbang rasa keadilan masyarakat terutama karena korupsi adalah kejahatan luar biasa," kata Ali.
Diberitakan sebelumnya, Romy yang merupakan terdakwa kasus jual-beli jabatan di Kementerian Agama dinyatakan bebas pada Rabu.
Romy bebas setelah setelah majelis hakim Pengadilan Tinggi DKI Jakarta menjatuhkan hukuman 1 tahun penjara kepada Romy di tingkat banding.
Berdasarkan putusan banding tersebut, masa penahanan Romy telah habis karena Romy telah ditahan sejak Maret 2019.
KPK tengah mengajukan kasasi ke MA atas putusan banding tersebut.
Dalam kasus yang menjeratnya, Romy terbukti menerima suap secara bertahap senilai Rp 255 juta dari mantan Kakanwil Kemenag Jawa Timur Haris Hasanuddin.
Romy juga terbukti menerima uang dari mantan Kepala Kantor Kemenag Gresik Muafaq Wirahadi sebesar Rp 50 juta.
Pemberian itu dimaksudkan agar Romy bisa memengaruhi proses seleksi jabatan yang diikuti keduanya di lingkungan Kemenag.
Haris saat itu mendaftar seleksi sebagai Kakanwil Kemenag Jawa Timur namun terkendala karena pernah terkena sanksi disiplin kepegawaian.
Sementara, Muafaq ingin mendapatkan promosi jabatan sebagai Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Romahurmuziy Bebas dari Penjara, Ini Penjelasan KPK
Reporter: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Sumber: Kompas.com
Terkini Daerah
Ngaku Hanya Bermodal Komitmen, Sopir Truk Aswan Syafiudin Berhasil Jadi Anggota DPRD Baubau
Kamis, 10 Oktober 2024
TRIBUNNEWS ON FOCUS
[FULL] JALAN Pintas PPP ke Koalisi Jauhi PDIP usai Gagal ke Senayan, Pengamat: PPP Tak Boleh Punah
Sabtu, 23 Maret 2024
Nasional
Pertama Kalinya PPP Tak Lolos DPR, Ini Tanggapan Ketua Umum PBNU Gus Yahya
Kamis, 21 Maret 2024
Pemilu 2024
Gus Romi Blak-blakan! Bongkar 2 Modus untuk Loloskan PSI ke Senayan, Aparat Disebut Ikut Dikerahkan
Senin, 4 Maret 2024
TRIBUN VIDEO UPDATE
Gus Romi Bongkar 2 Modus yang Diduga Dipakai Loloskan PSI ke Senayan: Kenaikan Suara Tak Masuk Akal
Senin, 4 Maret 2024
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.