Jumat, 10 Oktober 2025

Terkini Daerah

Rumah Suku Zena Ende Dibangun dari Kayu Ulin & Bengkirai Kalimantan, Curi Perhatian Para Wisatawan

Jumat, 11 Maret 2022 16:03 WIB
Pos Kupang

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Oris Goti

TRIBUN-VIDEO.COM - Sebuah rumah terbuat dari kayu Ulin dan Bengkirai berdiri kokoh di perbukitan di Kelurahan Roworena, Kecamatan Ende, Kabupaten Ende, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Rumah tersebut merupakan rumah keluarga besar Suku Zena, yang dibangun kembali pada 2018 silam menggunakan kayu Ulin dan Bengkirai dari Pulau Kalimantan.

Kayu Ulin dan Bengkirai, dikirim oleh para keturunan Suku Zena yang merantau dan bekerja di Pulau Kalimantan.

Rumah dan tanah tersebut merupakan warisan dari Embu Nggobhe Nggedhe, leluhur Suku Zena, sehingga rumah tersebut dinamai 'Sao Mere Tenda Zewa Embu Nggobhe Nggedhe'.

Rumah Suku Zena ini mencuri perhatian para wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke Ende, sebab, letaknya sangat strategis, berada di ketinggian.

Tidak hanya itu, Suku Zena sangat tradisional, pada dinding - dinding rumah menempel fosil hewan, seperti kepala rusa dan kerbau. Kayu Ulin dan Bengkirai tentunya juga menjadi daya tarik tersendiri.

Baca: Video Detik-detik Tim Buser Polres Flores Timur Berhasil Meringkus Pelaku Pencurian di Larantuka

Rumah tersebut berdiri di atas tanah datar, berbentuk lingkaran, yang mana di tengah ada sebuah pelataran dan tugu yang tersusun dari bebatuan ceper berwarna cokelat dan hijau muda.

Pelataran batu tersebut merupakan makam para leluhur Suku Zena. Setiap tahun, para keturunan Suku Zena yang masih hidup melaksanakan ritual adat memberikan sesajian di pelataran batu tersebut.

Berdiri di pelataran batu tersebut, Kamis 10 Maret 2022, TRIBUNFLORES.COM, bisa menikmati pemandangan Kota Ende, laut dan pegunungan. Di sekitar pelataran batu itu juga ditanami bunga - bunga dengan bentuk dan warga yang indah.

Tidak ada rumah warga lain di sekitar rumah Suku Rena. Namun, halaman dan rumah warga suku Rena selalu menjadi sasaran wisatawan.

Keturunan Suku Zena sangat welcome dengan wisatawan yang datang. Namun mereka selalu mengingatkan agar para wisatawan jangan merusak apapun yang ada di rumah dan halaman rumah Suku Zena.

Mereka juga tidak memungut biaya sepeser pun dari para wisatawan.

Baca: Sejumlah Wisata dalam Radius 5 Kilometer dari Gunung Merapi Ditutup Akibat Guguran Awan Panas

Ludovikus Nggobhe, salah satu keturunan Suku Zena yang menjaga rumah tersebut, menerangkan, pada tahun 1986, banyak keturunan Suku Zena yang merantau ke Pulau Kalimantan untuk mengadu nasib.

Mereka bekerja keras di Kalimantan dan suskes. Karena itulah, Keturunan Suku Zena bisa membangun kembali Rumah Suku Zena, bahkan dengan kayu yang tergolong paling mahal harganya.

Ludovikus menegaskan, kesuksesan para keturunan Suku Zena tidak lepas dari campur tangan leluhur, oleh karena itu, mereka berkewajiban membagi kembali rumah leluhur dan rutin melaksanakan ritual setiap tahun. (*)

Rumah Suku Zena Ende Dibangun dari Kayu Ulin Kalimantan, Curi Perhatian Wisatawan
Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Rumah Suku Zena Ende Dibangun dari Kayu Ulin Kalimantan, Curi Perhatian Wisatawan.

# Suku # Ende # rumah # Kalimantan # wisata # Flores # NTT # Nusa Tenggara Timur

Baca berita terkait di sini.

Editor: Erwin Joko Prasetyo
Sumber: Pos Kupang

Tags
   #Suku   #Ende   #rumah   #Kalimantan   #wisata   #Flores   #NTT   #Nusa Tenggara Timur

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved