Senin, 24 November 2025

Terkini Nasional

Kata-kata Bijak Cak Imin Tanggapai Isu Desakan Mundur Gus Yahya dari PBNU, Singgung Proses Internal

Minggu, 23 November 2025 20:23 WIB
Tribunnews.com

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

 

TRIBUN-VIDEO.COM - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin angkat bicara soal dinamika internal Nahdlatul Ulama (NU) terkait munculnya desakan agar KH Yahya Cholil Staquf mundur dari jabatan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Cak Imin menegaskan bahwa PKB tidak ikut masuk ke ranah internal organisasi kemasyarakatan tersebut.

Ia memilih menunggu proses yang sedang berjalan di tubuh NU.

“Kita tunggu saja, kita tunggu saja. Biarkan proses internal mereka berlangsung," ujar Cak Imin saat ditemui setelah apel pelantikan Panji Bangsa di Kota Depok, Jawa Barat, Sabtu (22/11/2025),

Lebih lanjut, Cak Imin mengharapkan apapun yang akan diputuskan PBNU, merupakan keputusan terbaik.

"Moga-moga akan ada keputusan yang terbaik untuk NU,” ucapnya.

Baca: Inilah Alasan Kuat Gus Yahya Cholil Staquf Mendadak Didesak Segera Mundur dari Jabatan Ketum PBNU

PKB memiliki hubungan yang erat dengan PBNU mengingat konstituen partai yang dipimpin Cak Imin mayoritas berasal dari Nahdliyin.

Baik Gus Yahya maupun Cak Imin merupakan figur yang dikenal dekat dengan Presiden ke 4 RI sekaligus pendiri PKB, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Gus Yahya diangkat menjadi juru bicara presiden saat Gus Dur menjabat.

Sementara, Cak Imin merupakan keponakan jauh Gus Dur karena merupakan cicit KH Bisri Syansuri yang menjadi besan kakek Gus Dur yaitu KH Hasyim Asy’ari.

Kiai Bisri Syansuri dan Hasyim Asy’ari adalah pendiri NU.

Sementara Gus Yahya masih keponakan KH Mustofa Bisri atau Gus Mus, kiai besar dan berpengaruh di NU.

Isu Pemakzulan Gus Yahya

Isu pemakzulan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menjadi perbincangan.

Beredar dokumen risalah Rapat Harian Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Hotel Aston City Jakarta, Kamis (20/11/2025).

Dalam risalah rapat yang ditandatangani Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar menyebutkan, KH Yahya Staquf atau Gus Yahya diberikan waktu tiga hari untuk melepas jabatannya.

"Berdasarkan musyawarah antara Rais Aam dan dua Wakil Ketua Rai Aam memutuskan KH Yahya Cholil Staquf mundur sebagai Ketua Umum PBNU," bunyi risalah Rapat Harian Syuriyah PBNU yang ditandatangani oleh Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar, Jumat, 21 November 2025.

Baca: Terungkap Alasan Gus Yahya Dipaksa Mundur dari Jabatan Ketum PBNU: Diduga Berkaitan dengan Zionisme?

Rapat yang dihadiri 37 dari 53 pengurus Syuriyah itu berlangsung selama tiga jam dan menghasilkan sejumlah keputusan penting terkait dinamika internal organisasi.

Satu hal yang menjadi sorotan utama adalah pengundangan narasumber dalam kegiatan Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN NU) yang diduga memiliki keterkaitan dengan jaringan Zionisme Internasional.

Syuriyah PBNU menilai tindakan tersebut tidak sejalan dengan Maqashidul Qanun Asasi NU serta arah perjuangan organisasi dalam membela kemanusiaan.

Selain itu, rapat menilai pelaksanaan AKN NU tidak memenuhi ketentuan Peraturan Perkumpulan NU Nomor 13 Tahun 2025, khususnya terkait prosedur pemberhentian dan penggantian fungsionaris.

Tata kelola keuangan organisasi juga menjadi perhatian serius.

Syuriyah PBNU menilai sejumlah praktik perlu ditinjau ulang agar sesuai dengan hukum syara’, regulasi negara, dan Anggaran Rumah Tangga NU.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, Syuriyah menyerahkan keputusan final kepada Rais Aam dan dua Wakil Rais Aam.

Musyawarah kemudian menetapkan agar KH Yahya Cholil Staquf mundur dari jabatan Ketua Umum PBNU.

Jika dalam tiga hari tidak ada pernyataan pengunduran diri, maka pemberhentian akan dilakukan secara resmi oleh Syuriyah PBNU.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cak Imin Respons Isu Gus Yahya Didesak Mundur Dari Jabatan Ketua Umum PBNU: Kita Tunggu Saja

Editor: Aditya Wisnu Wardana
Video Production: Arifah Nur Shufiyatin
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved