Selasa, 4 November 2025

Nasional

TINGGALKAN ADIK MASIH KULIAH! Arjuna Tamaraya, Anak Yatim Tewas Dikeroyok saat Istirahat di Masjid

Senin, 3 November 2025 19:50 WIB
Serambi Indonesia

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru.

TRIBUN-VIDEO.COM - Keluarga menuntut keadilan terhadap Arjuna Tamaraya (21), korban tewas akibat pengeroyokan yang dilakukan oleh sekelompok orang di Masjid Agung Sibolga, Sumatera Utara pada Jumat (31/11/2025), yang merupakan warga Desa Bunga, Kecamatan Salang, Kabupaten Simeulue.

Paman korban, Kausar Amin mengatakan, bahwa keponakannya merupakan pribadi yang dikenal baik dan santun.

Arjuna sosok abang bagi adiknya yang kini sedang berkuliah di Banda Aceh.

Arjuna sendiri merupakan anak yatim. Ibunya kini menetap di Simeulue.

Arjuna sendiri merupakan anak kedua dari empat bersaudara.

Ia memiliki tiga saudari yang mana dua di antaranya berada di Banda Aceh sedang menempuh pendidikan.

DIkatakan Kausar, ia mengetahui kabar kematian Arjuna dari aplikasi Facebook pada Sabtu (1/11/2025) pagi.

Kausar sendiri kini sudah menetap di Sibolga dan berprofesi sebagai nelayan.

“Saya adik kandung dari ayah korban. Saat ini jenazah sudah kami semayamkan di Sibolga pada Sabtu kemarin. Keluarga dari Simeulue tidak ada yang berangkat ke Sibolga. Jenazah korban ditangani oleh keluarga yang di sini,” kata Kausar saat dihubungi Serambi di Banda Aceh, Senin (3/11/2025).

Baca: Sosok Musafir Tewas Dikeroyok 3 Pria di Masjid Sibolga Ternyata Yatim, Dipicu Hendak Tidur

Di sana ia menceritakan sebelum peristiwa pengeroyokan itu terjadi, sebelumnya seminggu sebelum kembali dari laut, Arjuna menghubunginya melalui aplikasi messenger.

Di sana korban mengatakan dalam waktu dekat ia akan berangkat melaut.

Sekembalinya dari melaut, ia kemudian menghubungi adik korban Cahaya di Banda Aceh.

Di sana adik korban mengatakan bahwa Arjuna kini telah berangkat pergi melaut seminggu sebelumnya.

Namun, tiga hari setelah ia mendapat kabar bahwa korban sudah pergi melaut, dirinya mendapat informasi dari facebook bahwa warga Simeulue menjadi korban pengeroyokan di Sibolga melalui Facebook.

“Dia memang sudah lama di Sibolga. Korban sendiri sebelumnya baru saja kembali berangkat dari laut setelah dua bulan lamanya. Lalu dia rencananya akan kembali berangkat pada Sabtu paginya,” ujarnya.

Biasanya kata Kausar, jika korban mengetahui bahwa dirinya sudah kembali dari melaut, biasanya korban akan menemuinya terlebih dahulu.

“Karena dia nggak tau kalau saya sudah pulang, sembari menunggu kapal tempat ia bekerja berangkat. Arjuna saat ini istirahat sebentar di Masjid Agung Sibolga,” ucapnya.

Berdasarkan informasi yang ia terima peristiwa pengeroyokan itu terjadi pada pukul 02.00 Wib, Sabtu (1/11/2025) dini hari.

Atas peristiwa pengeroyokan yang menimpa keponakannya, ia menuntut para pelaku pengeroyokan itu dihukum seberat-beratnya.

“Kalau bisa hukuman mati. Kemarin juga kami baru kembali dari Polres setempat menanyakan kelanjutan kasus ini. Pihak polisi kini sudah ditangani dan sudah dibuat laporan,” ujarnya.

Berdasarkan informasi kepolisian bahwa kelima pelaku merupakan warga sekitar.

Baca: Polisi Ungkap Kronologi Kasus Tewasnya Pria di Bogor dalam Keadaan Bersimbah Darah: Ada Teriakan

 

Sudah Minta Izin Istirahat di Masjid

Saat kejadian kata Kausar, bahwa sebelumnya korban berhenti di masjid tersebut.

Di halaman masjid itu terdapat seorang ibu-ibu penjual nasi goreng.

Usai menyantap makan malam berupa nasi goreng, korban kemudian menanyakan kepada si Penjual apakah ia bisa istirahat untuk tidur di masjid sebentar.

“Ibu itu kemudian bilang bisa, karenakan ini rumah Allah, kata si ibu. Korban kemudian istirahat ke dalam masjid,” ucapnya.

Tak lama setelah korban terlelap, datang seorang tukang sate yang juga berjualan di sekitar masjid dan mengusir korban, dengan mengatakan tidak bisa tidur di masjid.

Namun ia beranggapan karena korban sudah sangat lelah, ia tidak mengacuhkah imbauan pria tersebut.

Melihat tegurannya tak diacuhkan, tukang sate tersebut kemudian memanggil empat temannya dan langsung menghajar korban.

Akibat pengeroyokan itu, korban mengalami luka di bagian kepala.

“Penyebab kematian itu akibat ada gumpalan darah akibat pukulan di belakang kepalanya. Dia juga dipukul pakai batok kelapa,” jelasnya.

Saat ini sendiri sudah empat orang yang diamankan oleh pihak kepolisian setempat. Petugas menangkap pelaku ZP alias A (57) dan HB alias K (46) pada Jumat (31/10) di sekitar lokasi kejadian, sedangkan satu pelaku lagi berinisial SS (40) ditangkap keesokan harinya di Jalan Lintas Sibolga-Padang Sidempuan KM 13, Kecamatan Pandan, saat hendak melarikan diri.

“Pihak kepolisian mengatakan dalam waktu dekat akan dilaksanakan konferensi pers,” pungkasnya.

(*)


Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Pria Simeulue Tewas Dikeroyok di Masjid Sibolga Ternyata Yatim, Tinggalkan Adik yang Masih Kuliah

# Arjuna Tamaraya # Anak Yatim # Dikeroyok # Istirahat # Masjid # 

Editor: Wening Cahya Mahardika
Video Production: Muhammad Ulung Dzikrillah
Sumber: Serambi Indonesia

Tags
   #adik   #kuliah   #Arjuna Tamaraya   #anak yatim   #dikeroyok   #istirahat   #masjid

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved