Senin, 3 November 2025

Nasional

LERAI SISWA RIBUT, Guru SMK Takut Ngajar imbas Dipolisikan Wali Murid, Bobby Nasution Turun Tangan

Jumat, 31 Oktober 2025 12:10 WIB
Tribun Jatim.com

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru.

TRIBUN-VIDEO.COM - Seorang guru SMK dipolisikan wali murid setelah lerai dua siswa yang bertengkar.

Guru itu juga melaporkan si wali murid karena merasakan adanya tindakan kekerasan.

Kasus guru dan wali murid saling lapor polisi ini terjadi di SMK Negeri 1 Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Alexander Sinulingga, menjelaskan peristiwa berawal saat guru tersebut melerai perkelahian dua siswa.

"Jadi ceritanya begini, ada perkelahian dua orang siswa di sekolah tersebut. Kemudian dilerai sama guru ini, dibawa ke ruangan sekolah untuk mediasi," jelasnya, Kamis (30/10/2025).

Alex mengatakan, guru tersebut kemudian memanggil kedua orangtua siswa.

Namun, salah satu orangtua siswa justru memukul siswa lain yang berkelahi dengan anaknya sehingga dilerai oleh guru.

Baca: Ribuan Guru Honorer Madrasah Demo Mewakili Kesejahteraan Tenaga Pendidik, Kawasan Monas Dikepung

"Salah satu orangtua siswa ini mungkin tidak senang ya, jadi memukul siswa yang satu lagi (yang berkelahi dengan anaknya). Namun tetap dilerai oleh guru tersebut," katanya.

Menurut Alex, wali murid tersebut tidak senang dilerai dan menunggu guru itu sampai pulang sekolah.

"Informasi yang saya dapat dari Kacabdis satu terjadi semacam tindakan kekerasan pada guru tersebut. Karena itu, guru ini membuat laporan ke Polsek Kutalimbaru," ujarnya.

Namun, orangtua siswa yang sama juga melaporkan guru tersebut ke Polrestabes Medan.

"Rupanya orangtua siswa yang melakukan kekerasan itu membuat laporan juga ke Polres," katanya.

Alexander menyampaikan, Dinas Pendidikan masih menunggu kronologi tertulis dari pihak sekolah dan akan menindaklanjuti sesuai aturan.

"Sebagai acuan kita untuk menindaklanjuti permasalahan ini, tentunya ini akan kita tindak lanjuti sesuai aturan. Karena kita tidak ingin ada anggar-anggar jago lah di satuan pendidikan kita. Mau siapapun itu," ucapnya.

Di sisi lain, Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, mengaku sudah mengetahui kejadian tersebut, namun belum mendapatkan detail lengkapnya.

Ia mengatakan akibat peristiwa itu sang guru kini tidak berani mengajar lagi.

"Kondisi gurunya sudah tidak mengajar lagi ya. Kita nggak mau seperti itu. Kalau memang kita lihat, tadi dari kronologi yang disampaikan, ini tidak boleh ada yang menjadi korban. Pertama, baik dari sisi guru maupun siswanya," ujar Bobby saat ditanya wartawan di Kantor Gubernur Sumut, Kamis (30/10/2025), melansir dari Kompas.com.

Baca: Situasi Terkini Demonstrasi Ribuan Guru di Jakarta, Kawasan Monas Dipenuhi Lautan Manusia

Bobby menilai kejadian itu menjadi preseden buruk bagi dunia pendidikan jika guru sampai enggan mengajar.

"Apalagi kalau di sini tugasnya guru itu bukan hanya ngajarin ilmu, tapi ngajarin etika dan yang lainnya juga sangat perlu. Jadi saya rasa kalau sampai gurunya ini takut, sampai gurunya ini keluar dari sekolah, ini sudah sangat mengancam dunia pendidikan," katanya.

Mantan Wali Kota Medan itu berupaya mendamaikan kedua belah pihak yang bertikai.

Namun, ia menyayangkan pihak sekolah yang tidak segera melaporkan kejadian tersebut kepada Dinas Pendidikan.

"Tapi yang kita sesalkan pertama sekali itu adalah sekolahnya dulu. Kenapa nggak cepat lapor, ini udah begini baru dikasih tahu gitu. Saya minta kepada seluruh sekolah ada kondisi apa pun tolong disampaikan," ujarnya.

"Kita bukan mau mengoreksi tajam, tidak, tapi kalau kita tahu informasi dari awal, kita bisa duduk bersama dan menyelesaikan persoalannya," tambahnya.

Dalam kasus sebelumnya, seorang wali murid polisikan guru karena aniaya anaknya.

Guru itu dilaporkan Maya Kasnaria (47) wali murid RM (12) ke Polrestabes Palembang.

Kata Maya, permasalah ini bermula saat anaknya dikira tidur oleh terlapor saat jam pelajaran masih berlangsung pada Senin (20/10/2025), sekitar pukul 07.30 di sekolah yang berada di Sapta Marga Bukit Sangkal Kecamatan Kalidoni, Palembang.

"Pahadal anak saya tidak tidur pak. Pelaku langsung memukulinya. Hingga anak saya mengalami sakit di dada dan bagian pinggang," kata Maya saat membuat laporan, Rabu (22/10/2025), melansir dari TribunSumsel.

Setelah kejadian itu, RM langsung bercerita kepada sang ibu mengenai perlakuan guru olahraganya tersebut.

Mendengar itu, Maya sontak naik pitam hingga memutuskan membuat laporan polisi.

"Awalnya saya tidak tahu pak. Lalu ketika anak saya pulang ke rumah, namanya anak kemudian dia bercerita bahwa sudah dianiaya guru yakni  MH (terlapor-red),' ungkapnya.

"Dari keterangan anak saya, saat itu anak saya dianiaya di sekolah oleh oknum guru olahraga," tambahnya.

Didampingi kuasa hukumnya, Maya sangat berharap laporannya segera ditindaklanjuti dan oknum guru olahraga tersebut menjalani proses hukum.

"Saya berharap atas laporan saya pelaku ditangkap dan dipanggil untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," harapnya.

Sementara, KA SPK Polrestabes Palembang,  Ipda Kosasih membenarkan adanya laporan korban tua korban terkait laporan UU perlindungan anak.

"Laporan sudah kita terima dan akan Segera ditindaklanjuti oleh anggota Satreskrim Unit PPA Polrestabes Palembang, guna melakukan penyelidikan dan menangkap pelaku ," tutupnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Guru Takut Ngajar setelah Dipolisikan Wali Murid karena Lerai Siswa Bertengkar, Bobby Nasution Geram

# KISAH SEDIH # PRIA # Meninggal # Cilacap # Serahkan Diri # Polisi # 

Editor: Wening Cahya Mahardika
Video Production: Latif Ghufron Aula
Sumber: Tribun Jatim.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved