Selasa, 28 Oktober 2025

Terkini Nasional

Balasan Purbaya soal Kritikan Pedas Hasan Nasbi, Menkeu Singgung Survei: Pulihkan Kepercayaan Publik

Selasa, 28 Oktober 2025 11:19 WIB
TribunJakarta

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

 

TRIBUN-VIDEO.COM - Mantan Kepala Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Hasan Nasbi mengkritik gaya 'koboi' Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.

Selama menjabat, Purbaya telah memberikan beberapa gebrakan dengan gaya bicara dan sikapnya yang terkesan ceplas-ceplos.

Misalnya, Purbaya menarik anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tak terserap.

Langkah Purbaya ini tentu berdampak pada berbagai kementerian sebab MBG adalah program kolaborasi multisektoral yang melibatkan sejumlah kementerian dan lembaga.

Kementerian dan lembaga itu antara lain  Badan Gizi Nasional (BGN); Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (via jenjang pendidikan dasar dan menengah); Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU) dalam rangka pembangunan dapur dan fasilitas SPPG dalam rangka MBG; hingga Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dalam konteks koordinasi dan intervensi gizi dan SDM.

Baca: Balasan Menohok Purbaya ke Hasan Nasbi soal Gaya Bicara Ceplas-ceplos, Menkeu: Itu Perintah Presiden

Purbaya juga mendesak pembangunan kilang minyak ke PT Pertamina, anak usaha Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Selain itu, Purbaya juga mengungkapkan data subsidi LPG 3 kg mencapai 70 persen dari harga keekonomian yang kemudian pernyataannya disanggah Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.

Masyarakat menilai langkah-langkah Purbaya ini bagian dari perbaikan sistem pemerintahan yang korup dan banyak akal-akalan.

Namun, Hasan Nasbi menilai Purbaya harusnya tidak perlu terlalu dalam mencampuri urusan kementerian lain.

Menurutnya, hal ini justru akan memicu munculnya perspektif publik tentang pemerintahan yang tidak solid.

"Saya merasa beliau (Purbaya) harusnya sadar dan menahan diri untuk kemudian tidak saling silang sengketa dengan sesama pemerintah di ruang publik. Kalau mau silang sengketa di dalam saja. Kalau di luar nanti publik terhibur seolah-olah dukung kita (masyarakat), tapi dalam jangka waktu yang panjang publik akan merasa 'oh ini pemerintah gampang di pecah belah, pemerintah gampang diadu domba, gampang digergaji nih."

"Kenapa? suplay aja ke Pak Purbaya terus, interview aja ke Pak Purbaya terus. Hari ini si A kena setrum, besok si B kena sengat, besok si C kena bakar, besok si D kena setrap gitu. Kalau lama-lama dibiarkan seperti itu, pemerintah ini akan saling baku tikam satu-sama lain di depan publik," ungkap Hasan Nasbi dalam akun YouTubenya.

Baca: Tunjangan Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya Mengaku Belum Tahu Laporan Resminya

Hasan Nasbi pun meminta agar Purbaya berfokus pada program pemerintah berjalan dengan efektif.

"Jadi ada plus minus, sekarang kita fokusnya melaksanakan program pemerintah dengan efektif atau ingin mengintertain (menghibur) publik dengan tontonan dari pemerintah. Silakan pilihannya yang mana, saya kan bukan orang pemerintahan lagi," ungkap Hasan Nasbi

Jawaban Purbaya
Purbaya lalu menanggapi kritikan pedas Hasan Nasbi, ia menegaskan bahwa langkah yang ia ambil bukan atas inisiatif pribadi, melainkan perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto.

Ia menyebut pernyataannya selama ini justru bertujuan memulihkan kepercayaan publik terhadap pemerintah.

“Sepertinya saya koboi, tapi yang saya lakukan adalah mengembalikan kepercayaan masyarakat ke pemerintah. Itu juga atas perintah Bapak Presiden, jadi saya enggak berani gerak sendiri. Jangan anggap saya koboi, saya kepanjangan tangan dari Bapak Presiden,” ujar Purbaya saat ditemui di Jakarta, Senin (27/10/2025).

Menurut Purbaya, transparansi dan keterbukaan merupakan bagian dari instruksi langsung Presiden Prabowo agar publik memahami arah kebijakan pemerintah, termasuk dalam isu-isu yang menyentuh pengelolaan keuangan daerah maupun kementerian.

Ia menilai, diam justru akan memperburuk citra pemerintah di tengah meningkatnya sensitivitas publik terhadap pengelolaan dana publik.

Baca: Sikat Mafia Pakaian Bekas Impor, Menkeu Purbaya: Siapa yang Menolak, Saya Tangkap Duluan

“Kalau pemerintah diam, masyarakat akan mengira kita menutup-nutupi. Padahal tugas saya memastikan semua berjalan sesuai arahan Presiden, termasuk menjelaskan yang sebenarnya terjadi,” tambahnya.

Namun, bagi Purbaya, menjaga kredibilitas pemerintah di mata publik tak bisa dilakukan dengan cara menutup mata.

Ia menegaskan bahwa komunikasi yang jujur dan terbuka menjadi bagian dari strategi pemerintahan Prabowo dalam membangun kembali kepercayaan masyarakat.

 “Presiden ingin pemerintahan ini kuat karena dipercaya rakyat, bukan karena menutup rapat masalahnya,” katanya.

Pernyataan tersebut menjadi sinyal bahwa gaya komunikasi Purbaya yang blak-blakan dan cenderung lugas akan tetap ia pertahankan selama mendapat restu dari Presiden.

Dalam beberapa kesempatan, ia juga menyebut bahwa keterbukaan adalah bagian dari transformasi budaya birokrasi yang tengah didorong pemerintah.

 

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Jawaban Menkeu Purbaya Soal Kritikan Hasan Nasbi, Ungkap Sosok Penting yang Buatnya Bergaya 'Koboi'

 

Editor: Aditya Wisnu Wardana
Video Production: Elvera Kumalasari
Sumber: TribunJakarta

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved