Unit Bayangan Hamas 'Kembali' Masuk Gaza Bersama Palang Merah, Netanyahu: untuk Cari Jenazah Sandera

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Unit bayangan Hamas kembali masuk Gaza bersama dengan Palang Merah, untuk mencari jenazah sandera Israel yang tersisa.

Menjadi langkah yang disetujui secara pribadi oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Mengutip The Times of Israel pada (27/10), hal ini diinformasikan oleh sumber utama "Al Arabiya" terbaru.

Diinformasikan bahwa "Unit Bayangan" Hamas yang bertanggung jawab menjaga sandera dan juga bersama dengan kendaraan Palang Merah kembali masuk ke daerah al-Mawasi dekat Rafah, daerah yang tidak berada di bawah kendali IDF.

Baca: Tragis! Penampakan Pria di Pati Tewas Usai Tak Keluar Rumah 8 Tahun, Jasad di Kamar Penuh Sampah

Senada, seorang pejabat Israel dalam pernyataan Radio Angkatan Darat menyampaikan bahwa anggota Hamas itu diizinkan melintasi Garis Kuning bersama Palang Merah.

Tujuannya, untuk membantu menemukan para jenazah sandera yang tersisa di Jalur Gaza.

"Anggota Hamas diizinkan, untuk tujuan ini, melintasi Garis Kuning," kata seorang pejabat Israel seperti dikutip oleh Radio Angkatan Darat. Berita Channel 12 mengutip seorang pejabat yang mengatakan bahwa "Israel mengizinkan seorang perwakilan Hamas untuk memasuki Garis Kuning bersama Palang Merah untuk membantu menemukan para sandera yang tewas."

Sementara itu, kabar ini muncul bersamaan dengan Mesir yang telah mengerahkan tim teknisi ke Gaza.

Baca: Trump Akui akan Kerahkan Tim Internasional ke Gaza, Peringatkan Hamas: Kembalikan Jenazah Sandera

Juga, menggunakan ekskavator dan truk untuk mencari jenazah di wilayah yang dikuasai militer Israel.

Perlu diketahui saja, Hamas mengklaim belum dapat menemukan jenazah beberapa dari 13 sandera yang tersisa, dan belum mengembalikan satu pun jenazah sejak Selasa (21/10/2025).

(Tribun-Video.com)

Artikel ini telah tayang di The Times of Israel dengan judul Israel said to permit Hamas to enter IDF-held areas of Gaza to search for dead hostages