Situasi di Israel Kacau, Ribuan Umat Yahudi Ultra-Ortodoks Bentrok vs Polisi Protes Wajib Militer

TRIBUN-VIDEO.COM - Ribuan umat Yahudi Ultra-Ortodoks menggelar aksi unjuk rasa di Israel pada Rabu (22/10/2025) malam waktu setempat.

Mereka memprotes kebijakan pemerintah memberlakukan wajib militer bagi siswa yang belajar agama.

Dikutip dari Anadolu Agency, pengunjuk rasa memblokir jalan-jalan utama di Israel bagian tengah, utara, dan selatan.

Akibatnya jalur penting di Bnei Brak, Yerusalem, Safed, hingga Beit Shemesh lumpuh.

Unjuk rasa digelar setelah polisi militer Israel menahan tiga siswa yeshiva yang gagal mendaftar.

Selama ini, mereka dikecualikan dari wajib militer karena fokus belajar agama.

Baca: Industri Senjata Israel Dihantam Boikot, Netanyahu Akui Negeri Yahudi Terancam akan Terisolasi

Baca: Militer Israel Kekurangan 12 Ribu Personel, Fokus Rekrut Pemuda Yahudi dari AS dan Prancis

Namun, putusan Mahkamah Agung Israel tahun lalu telah mewajibkan pemerintah untuk merekrut tentara dari kalangan agama.

Bagi sebagian masyarakat sipil yang setuju, kebijakan ini dianggap adil karena Israel sedang membutuhkan banyak tentara.

Sayangnya, unjuk rasa pada Rabu (22/10/2025) malam berakhir ricuh karena massa bentrok dengan polisi.

Sebagian orang berteriak lebih baik mati daripada menjadi tentara.

"Tentara lebih buruk daripada kematian. Kami akan masuk penjara, bukan tentara," teriak massa.

Polisi menyebut, unjuk rasa yang dilakukan Yahudi Ultra-Ortodoks ilegal sehingga perlu dibubarkan.

(Tribun-Video.com)

Artikel ini telah tayang di Anadolu Agency dengan judul, Ribuan warga ultra-Ortodoks Israel protes wajib militer, meneriakkan 'lebih baik mati daripada tentara'

#Israel #Yerusalem #UltraOrtodoks #Yahudi #BentrokIsrael #PolisiIsrael #ProtesIsrael #WajibMiliter #BeritaInternasional #BeritaDunia #KonflikIsrael #DemonstrasiIsrael #UpdateIsrael #BeritaTerkini #MiddleEast #IsuGlobal #SituasiIsrael #BreakingNews