Rabu, 29 Oktober 2025

Tribunnews Update

Krisis Anggaran AS, NNSA Rumahkan 1.400 Pegawai Nuklir untuk Pertama Kali sejak Tahun 2000

Rabu, 22 Oktober 2025 21:38 WIB
Tribunnews.com

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Badan Keamanan Nuklir Nasional Amerika Serikat (NNSA) berencana merumahkan sekitar 1.400 karyawan di tengah penutupan atau shutdown massal yang dilakukan pemerintah AS.

Juru bicara Departemen Energi AS dalam pernyataannya mengungkap bahwa 1.400 pegawai federal NNSA akan dirumahkan mulai hari ini, 20 Oktober 2025.

Sementara sisanya, sekitar 400 pegawai federal NNSA dikabarkan akan terus bekerja untuk mendukung perlindungan properti dan keselamatan nyawa manusia.

Langkah ini disebut menjadi peristiwa langka sejak NNSA didirikan pada tahun 2000 silam.

Mengutip dari BBC International, pemutusan hubungan kerja sementara ini terjadi akibat ketidaktersediaan dana operasional lantaran pemerintah federal belum menyetujui anggaran untuk pelayanan publik. 

NNSA, yang berada di bawah Departemen Energi, bertugas mengawasi 60.000 kontraktor mengamankan persediaan nuklir AS, termasuk perancangan, pembuatan, perawatan, dan pengamanan senjata-senjata tersebut.

Karena operasinya bergantung pada anggaran yang disetujui oleh pemerintah, penutupan pemerintah atau shutdown karena Partai Republik dan Demokrat gagal mencapai kesepakatan terkait anggaran langsung berdampak pada NNSA.

Beberapa operasi kritis, seperti Kantor Transportasi Aman NNSA, masih dapat berjalan hingga 27 Oktober, tetapi keberlanjutan kegiatan jangka panjang bergantung pada disahkannya anggaran pemerintah.(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Shutdown AS Makan Korban : Buat Badan Nuklir Lumpuh, 1.400 Pegawai Dirumahkan

Editor: Radifan Setiawan
Reporter: Linda Pancaningrum
Video Production: Ramadhan Aji Prakoso
Sumber: Tribunnews.com

Tags
   #TRIBUNNEWS UPDATE

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved