Selasa, 28 Oktober 2025

Terkini Nasional

Danantara Balas Kritikan Purbaya yang Ogah Bayar Utang Whoosh Rp 2 T tapi Malah Pilih Beli SBN

Kamis, 16 Oktober 2025 22:07 WIB
Tribunnews.com

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa mengkritik langkah Danantara yang menempatkan sebagian dana dari dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ke obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN).

Terkait hal itu, Chief Investment Officer (CIO) Danantara Indonesia Pandu Sjahrir memberikan respons.

Menurut Pandu, keputusan menempatkan dana di instrumen SBN adalah langkah tercepat berinvestasi mengingat tahun ini sisa dua bulan.

Sehingga menurutnya, pihaknya harus segera mencari market yang paling likuid.

"Kebetulan kami hanya ada waktu dua bulan, salah satunya memang yang kami harus bisa yang paling cepat, kami harus cari market yang paling liquid. Ya salah satunya memang di bond market," kata Pandu dalam acara "1 Tahun Pemerintah Prabowo-Gibran: Optimism On 8 persen Economic Growth" di Jakarta Selatan, Kamis (16/10/2025).

Baca: Koboi Menkeu Purbaya Kembali Beraksi, Tak Terhenti Meski Dilarang Ketua Komisi XI DPR: Bodo Amat!

Pandu mengungkapkan, pihaknya sebenarnya ingin menanamkan dana di pasar modal domestik.

Namun, likuiditas yang rendah membuat opsi tersebut belum memungkinkan untuk saat ini.

Maka dari itu, Pandu turut mendorong agar rata-rata nilai transaksi harian Bursa Efek Indonesia (BEI) bisa ditingkatkan.

Baca: Luhut Tanggapi soal Pernyataan Menkeu Purbaya Tolak Biayai Family Office: Gak Ada Urusan

"Jadi ini salah satu yang perlu kita fokuskan bagaimana memperdalam pasar modal di Indonesia," ujar Pandu.

Dalam jangka panjang, Pandu mengungkap Danantara akan mengombinasikan instrumen pasar obligasi dan pasar saham sebagai portofolio investasi.

Sebelumnya, Purbaya mengkritik Danantara yang dinilai lebih banyak menggunakan dividen BUMN untuk membeli obligasi.

Menkeu menilai, seharusnya dividen BUMN yang hampir Rp 90 triliun dapat digunakan untuk membayar utang kereta cepat.

Apabila sesusai perhitungan, dana yang harus dikeluarkan untuk membayar Whoosh sebesar Rp 2 triliun per tahun.

"Saya tadi sempat kritik, kalau Anda taruh obligasi segitu banyak di pemerintah, keahlian Anda apa? Tapi mereka bilang ini kan hanya tiga bulan terakhir ini karena enggak sempat kan buat proyek," ungkap Purbaya.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dikritik Menkeu Purbaya Soal Dana Dividen BUMN Dipakai Beli SBN, CIO Danantara Bilang Begini

Editor: Aditya Wisnu Wardana
Video Production: Megan FebryWibowo
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved