Pengakuan Eks Jenderal IDF Jelang Gencatan Senjata: Israel Tak Mampu Kalahkan Perlawanan Palestina

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Israel-Hamas telah sepakat dalam perjanjian gencatan senjata yang ditanda tangani hari ini Kamis (9/10).

Namun terungkap pengakuan mengejutkan dari mantan jenderal Israel yang menyebut Zionis tidak mampu mengalahkan Palestina.

Baca: 2.000 Sandera Palestina akan Dibebaskan Israel, IDF akan Ditarik dari Garis yang Telah Disepakati

Dikutip dari Middle East Monitor, pengakuan itu disampaikan pensiunan Mayor Jenderal Israel Yizthak Brick.

Ia mengatakan bahwa Israel telah mencapai titik tidak bisa kembali dari perangnya di Jalur Gaza.

Brick juga menyebut tentara Israel telah mengeluarkan semua kekuatannya di wilayah konflik tersebut.

Baca: Israel Kembali Berulah! Militer Nekat Gempur Seluruh Gaza Habis-habisan Meski Ada Kesepakatan Damai

Namun kekuatan tentara Israe disebut tidak mampu mematahkan perlawanan Palestina.

"Tentara Israel telah menghabiskan energinya tanpa mampu mematahkan perlawanan Palestina," kata Brick.

Selain itu, Brick mengatakan Israel telah gagal mencapai satu pun tujuan strategisnya hampir dua tahun setelah perang.

Ia menuduh para pemimpin politik dan militer menyesatkan publik dengan propaganda mendia tentang kemenangan yang akan segera diraih.

Baca: Hamas Umumkan Kesepakatan Akhiri Perang di Gaza, Israel akan Tarik Militer dan Pertukaran Sandera

Brick menambahkan bahwa Israel belum mencapai tujuan-tujuan utamanya.

Termasuk menghancurkan Hamas, memulihkan pencegahan, dan mengamankan permukiman perbatasan di dekat Gaza.

Ia mengatakan tentara Israel hanya menghancurkan sekitar 20 persen jaringan terowongan Hamas. (Tribun-Video.com)

Baca juga berita terkait di sini

Artikel ini telah tayang di Middle East Monitor dengan judul Jenderal pensiunan Israel: Israel telah mencapai titik yang tidak bisa kembali dalam perang Gaza

# TRIBUNNEWS UPDATE # perang # Israel # Palestina # Hamas # Gaza