Sabtu, 15 November 2025

Kabar Selebriti

Terungkap Percakapan Putri dan Sambo seusai Dugaan Pelecehan, Jangan Hubungi Ajudan

Kamis, 13 Oktober 2022 10:07 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM, JAKARTA - Terungkap peristiwa di Rumah Magelang yang menjadi pemicu pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang diotaki eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo.

Peristiwa pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022, diketahui bermula dari peristiwa di rumah Magelang yang dialami Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo.

Dalam surat dakwaan jaksa yang dilihat dari SIPP PN Jaksel, Rabu (12/10/2022) terungkap pada Kamis 7 Juli 2022 sekira sore hari terjadi suatu peristiwa di rumah Ferdy Sambo yang beralamat di Perum Cempaka Residence Blok C III Jalan Cempaka, Kelurahan Banyu Rojo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang atau rumah Magelang.

Saat itu terjadi keributan antara korban Brigadir J dengan sopir atau ART Ferdy Sambo, Kuat Maruf.

Selanjutnya sekira pukul 19.30 WIB, Putri Candrawathi menelepon Richard Eliezer Puduhiang Lumiu atau Bharada E yang saat itu sedang berada di Mesjid Alun-alun Kota Magelang.

Melalui telepon seluler, Putri Chandrawathi memintah agar Bharada E dan Bripka Ricky Rizal Wibowo alias Bripka RR kembali ke rumah Magelang.

Baca: Surat Dakwaan Ungkap Pengakuan Putri Candrawathi soal Pemicu Amarah Ferdy Sambo kepada Brigadir J


"Sesampainya di rumah, saksi Richard Eliezer Puduhiang Lumiu maupun Saksi Ricky Rizal Wibowo mendengar ada keributan namun tidak mengetahui secara pasti apa yang terjadi di rumah," demikian petikan dakwaan jaksa dilihat di SIPP PN Jaksel.

Lalu Bharada E dan Bripka RR masuk ke kamar Putri Chandrawathi.

Saat keduanya datang, Putri Candrawathi sedang tiduran dengan memakai selimut di atas kasur.

Kemudian Bripka RR pun bertanya kepada Putri Candrawathi.

“Ada apa bu….” tanya Bripka RR dikutip dari petikan dakwaan.

Pertanyaan Bripka RR pun dijawab Putri Candrawathi.

“Yosua dimana....," tulis dalam petikan dakwaan.

Kemudian Saksi Putri Candrawathi meminta kepada Bripka RR untuk memanggil Brigadir J agar menemui Putri Candrawathi.

Tetapi Bripka RR tidak langsung memanggil Brigadir J.

Bripka RR saat itu turun ke lantai satu untuk terlebih dahulu mengambil senjata api HS Nomor seri H233001 milik Brigadir J dan juga mengambil senjata laras panjang jenis Steyr Aug, Kaliber 223, nomor pabrik 14USA247 yang berada di kamar tidur Brigadir J.

Kedua senjata api itu kemudian diamankan ke lantai dua di kamar anak dari Ferdy Sambo.

Kemudian setelah itu, Bripka RR turun lagi ke lantai satu untuk menghampiri Brigadir J yang berada di depan rumah.

Bripka RR pun bertanya kepada Brigadir J. “ada apaan Yos....” tanya Bripka RR dikutip dari petikan dakwaan jaksa dilihat di SIPP PN Jaksel.

Pertanyaan Bripka RR pun dijawab Brigadir J “Enggak tau bang, kenapa KUAT marah sama saya…”

Baca: Surat Dakwaan Ungkap Pengakuan Putri Candrawathi soal Pemicu Amarah Ferdy Sambo kepada Brigadir J


Kemudian Bripka RR mengajak Brigadir J masuk ke rumah karena dipanggil Putri Candrawathi.

Namun, ajakan tersebut sempat ditolak Brigadir J.

Bripka RR pun berusaha membujuk Brigadir J untuk bersedia menemui Putri Candrawathi di dalam kamarnya di lantai dua.

Kemudian, Brigadir J akhirnya bersedia dan menemui Putri Candrawathi dengan posisi duduk di lantai.

Sementara, Putri Candrawathi duduk di atas kasur sambil bersandar.

Kemudian, Bripka RR meninggalkan Putri Candrawathi dan Brigadir J berdua berada di dalam kamar sekira 15 menit.

Setelah itu, Brigadir J keluar dari kamar, selanjutnya Kuat Maruf mendesak Putri Candrawathi untuk melapor kepada Ferdy Sambo dengan berkata “Ibu harus lapor bapak, bia di rumah ini tidak ada duri di dalam rumah tangga ibu."

Pada saat pembicaraan dengan Putri Candrawathi, Kuat Maruf masih belum mengetahui secara pasti kejadian yang sebenarnya.

Setelah itu, Ferdy Sambo yang sedang berada di Jakarta pada Jumat dini hari (8/7/2022) menerima telepon dari Putri Candrawathi yang sedang berada di rumah Magelang.

Putri Candrawathi sambil menangis berbicara dengan Ferdy Sambo melalu telepon.

Saat itu, Putri Candrawathi melaporkan kepada Ferdy Sambo bila Brigadir J telah masuk ke kamar pribadi Putri Candrawathi dan melakukan perbuatan kurang ajar.

Mendengar cerita tersebut, Ferdy Sambo menjadi marah kepada Brigadir J.

Namun, Putri Candrawathi berinisiatif meminta kepada Ferdy sambo untuk tidak menghubungi siapa-siapa dengan perkataan ”jangan hubungi Ajudan,”. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Percakapan Putri Candrawathi-Ferdy Sambo di Telepon Sebelum Brigadir J Tewas: Jangan Hubungi Ajudan

# Putri Candrawathi # pelecehan # Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat # 

Editor: Wening Cahya Mahardika
Video Production: Adelia Denta Savritadayu Setyanta
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved