Rabu, 29 Oktober 2025

HUT ke-77 RI

Sosok Wikana, Berperan Penting saat Kemerdekaan, Hilang setelah Insiden G30S/PKI

Minggu, 14 Agustus 2022 16:15 WIB
TribunnewsWiki

TRIBUN-VIDEO.COM - Wikana, adalah golongan pemuda yang ikut berperan penting dalam peristiwa Rengasdengklok 16 Agustus 1945.

Tidak lama pasca-proklamasi kemerdekaan, dibentuk partai mehara sebagai alat pemersatu bangsa dengan nama Partai Nasionalis Indonesia (PNI).

27 Agustus 1945, nama Wikana tercantum dalam kepengurusan PNI.

Namun karena ide partai negara ditolak banyak pihak, PNI kemudian tidak bertahan lama.

Para pemuda kemudian bersepakat membentuk Angkatan Pemuda Indonesia (API) di markas Menteng 31 pada 1 September 1945 dengan Wikana sebagai ketuanya.

API berperan penting dalam aksi-aksi perebutan perusahaan Belanda di masa awal revolusi, di antaranya mereka melakukan perebutan Perusahaan Jawatan Kereta Api.

Dalam Kongres Pemuda Indonesia di Yogyakarta pada 10 sampai 11 November 1945, tujuh organisasi pemuda sepakat melebur membentuk Pemuda Sosialis Indonesia (Pesindo), termasuk API.

Wikana kemudian terpilih menjai salah seorang wakil ketua.

Baca: Profil Wikana - Tokoh Nasional

Wikana kemudian ditunjuk oleh Sutan Sjahrir sebagai Menteri Negara Urusan Kepemudaan dalam Kabinet Sjahrir II dan III.

Juni 1945, Kabinet Sjahrir jatuh karena mosi tidak percaya dari sayap kiri.

Amir Sjarifuddin, seorang tokoh PKI kemudian ditunjuk untuk membentuk kabinetnya.

Wikana kembali ditunjuk menjadi Menteri Negara, namun pada Kabinet Amir yang kedua Wikana menduduki posisi Menteri Pemuda.

Namun kabinet Amir pun jatuh karena perjanjian renville dan maneuver sayap kanan.

Jatuhnya kabinet Amir ini sekaligus ,emamdao berakhirnya pemerintahan sayap kiri di Indonesia.

Kaum kiri kemudian bernaung di bawah Front Demokrasi Rakyat (FDR) dan semakin mengambil jarak dengan pemerintah.

Pada akhir Februari 1948, Bung Hatta memulai pukulannya terhadap kaum kiri.

Saat itu keluarkan Penetapan Presiden No. 9 tahun 1948, yang di dalamnya mengatur soal reorganisasi tentara.

Disusul Penetapan Presiden No.14 tahun 1948 tentang rasionalisasi tentara.

Kebijakan reorganisasi dan rasionalisasi (Rera) Bung Hatta itu dianggap oleh kaum kiri sebagai “red drive proposal”-nya imperialisme AS.

Pada kenyataannya, Rera ini memang melucuti laskar-laskar rakyat, terutama laskar kiri.

Baca: HUT ke-77 RI: Kisah Satsuki Mishima, WNA Jepang yang Siapkan Makan Sahur Tokoh Perumus Proklamasi

Peristiwa inilah yang berujung pada Peristiwa Madiun 1948.

Pascaperistiwa Madiun, Wikana sempat menghilang selama dua tahun.

Pada 1953, Wikana sempat menjadi anggota Konstituante.

Pada kongres PKI ke-4 tahun 1954, Wikana masuk CC-PKI.

Wikana juga sempat menjadi anggota DPA pada 1963, lalu, pada 1965, ia menjadi anggota MPRS. (6)

Wikana pernah tinggal di Jalan Dempo, Matraman Plantsoen.

Ketika G30S meletus, Wikana sedang berada di Beijing untuk menghadiri hari Nasional China.

Ketika pulang dari Beijing pada 10 Oktober 1965, Wikana kemudian ditangkap oleh tentara dan kemudian menggiringnya ke KODAM Jaya.

Dia sempat dibebaskan, namun pada Juni 1966 ia dibawa lagi oleh tentara dan saat itu tidak pernah kembali lagi.

Wikana memiliki kontribusi besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Bahkan ada yang mengatakan bahwa tanpa Wikana Proklamasi Indonesia tidak akan berjalan lancar. POWERED BY TINY

Artikel ini telah tayang di TribunnewsWiki.com dengan judul 17 AGUSTUS – Serial Tokoh Nasional : Wikana

#sosok #kemerdekaan #HUT ke-77 RI #Rengasdengklok

Baca Artikel Lainnya di Sini

Video Production: Muhammad Ulung Dzikrillah
Sumber: TribunnewsWiki

Tags
   #sosok   #kemerdekaan   #HUT ke-77 RI   #Rengasdengklok

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved