Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Sulawesi Tenggara memiliki ragam kain tenun tradisional yang kini mulai dikenal luas meski belum sepopuler kain songket, batik, dan kain tenun daerah lainya.
Beberapa jenis kain tenun itu di antaranya tenun khas Tolaki, Muna (Masalili), Buton, dan lainnya.
Corak warna kain tenun khas Sultra berbeda dengan kain tenun yang ada di daerah lain.
Warna khasnya seperti hijau lumut, biru, kuning kunyit, maupun merah samar.
Dari sejarahnya, tenun tradisional yang berkembang di Sulawesi Tenggara diperkirakan sudah ada sejak abad XVI, yang berkembang di Kepulauan Buton.
Awalnya, keterampilan menenun hanya berkembang di lingkungan keraton untuk memenuhi kebutuhan pakaian bangsawan dan kerabat kesultanan.
Namun seiring perjalanannya berkembang pula di luar keraton.
Dengan demikian, kain tenun lekat dengan historis kebudayaan Sulawesi Tenggara.
Kain tenun khas Sulawesi Tenggara yang sempat ‘mati suri’ beberapa tahun terakhir ini mulai berkembang dan menarik perhatian.
Tak sekadar menjadi suvenir dan cinderamata khas daerah ini, kain tenun khas Sultra juga menghiasi berbagai event fashion di Tanah Air.
Sejumlah pegiat kain tenun, pelaku fashion, perajin, pemerintah daerah, pun getol mempromosikan keberadaan kain tenun khas Sultra.
Salah satunya Asma, pemilik Asma Tenun Kendari yang kini membina puluhan perajin tenun di Provinsi Sultra.
Beberapa perajin pun mengakui belakangan permintaan kain tenun khas Sulawesi Tenggara terus meningkat
.
Salah satunya, pengakuan Ice, perajin tenun di Gunung Jati yang juga rekan Asma.
Ice yang mengaku mewarisi keahlian tenun dari orangtuanya, bisa memproduksi 6 kain tenun motif Tolaki serta tiga helai tenun motif Buton dan Muna setiap bulannya.
Hasil tenunannya pun tak hanya dipasarkan di Kota Kendari, tapi berbagai daerah termasuk Jakarta.
Dalam rangka promosi kain tenun Sulawesi Tenggara, pemerintah daerah juga rutin mengikutsertakannya diberbagai event fashion serta pameran Tanah Air.
Semisal Indonesia Fashion Week di Jakarta, hingga menggelar Sultra Tenun Karnaval setiap tahunnya.
Atas dasar tersebut, Tribunnews Sultra ingin meliput kisah Asma memperkenalkan kain tenun dan memasarkannya, begitupun cerita sejumlah perajin di Kota Kendari.
Program: Local Experience
Editor Video: yohanes anton kurniawan
#tenun #sultra #budaya #localexperience #umkm
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.