Mencak-mencak! Aura Cinta Kritik Dedi Mulyadi Gusur Warga bak Hewan: Pemerintah Harusnya Merangkul

Editor: Fitriana SekarAyu

Video Production: Lulu Adzizah F

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Aura Cinta yang berani protes kebijakan Gubernur Dedi Mulyadi menjadi sorotan dan perbincangan.

Ia berani mengkritik Dedi Mulyadi soal kebijakan larangan acara perpisahan sekolah di luar kota.

Aura Cinta yang juga korban penggusuran meminta agar perpisahan sekolah tetap boleh dilakukan di luar kota.  

Keberanian Aura Cinta menyuarakan pendapatnya ini menuai pro dan kontra.

Ada yang memuji, ada juga yang menghujatnya.

Sebab, Aura Cinta ngotot menolak larangan acara wisuda sekolah, sementara keluarganya terbilang tak mampu.

Keluarga Aura Cinta pun menjadi salah satu yang digusur dalam pembongkaran lahan di bantaran Kali Bekasi, Jawa Barat.  

Baca: Mental Pulih, Aura Cinta Kini Bangga Jadi Terkenal usai Debat dengan Dedi Mulyadi: Mau Jadi Artis

Ia pun sudah diberi uang Rp10 juta oleh Gubernur Dedi Mulyadi untuk mengontrak, setelah rumahnya digusur.

Namun kini dalam podcast bersama dokter Richard Lee, Aura Cinta sebut uang itu tak cukup.

Ia pun kembali curhat merasa digusur seperti hewan dari rumahnya di Kampung Sukajaya, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

"Penggusuran ini menurut saya ngegusur para korban ini seperti hewan, jadi gusur tinggal gusur. sedikit diintimidasi," katanya.

Aura yang lulus SMA tahun 2024 ini mengatakan, pemerintah harusnya merangkul para warga yang akan digusur.

"Namanya mengayomi berarti kan merangkul masyarakat yang tinggal di tanah negara yah. Merangkul diajak musyawarah diberikan solusi dicarikan solusi gak asal main gusur.

Kita kan hidup di situ untuk cari nafkah, terus kalau pergi untuk mindahin barang usaha juga kan mati, gak ada penggantinya," katanya.

Ayahnya, Agus bercerita sudah tinggal di tanah negara sejak tahun 2004.

Jadi, rumah yang digusur itupun ternyata bukan hasil Agus membeli.

Ia pun mendapatkan rumah itu dari orang tuanya.

Baca: PDIP Pasang Badan seusai Dedi Mulyadi Debat dengan Aura Cinta: Ini Ekspoloitasi! Dia Bibit Pemimpin

"Merantau dari Jawa kebetulan orang tua kami menyediakan di situ.

Dia beli untuk kami tempati. Sudah bentuk rumah. Surat semacam dari pengairan. Bukan (surat tanah). Tahu (itu tanah pemerintah)," kata Agus.

Setelah digusur, empat hari kemudian Aura membuat video sampai viral di media sosial.

Agus mengatakan gara-gara video Aura itulah warga diundang ke rumah Gubernur Jabar Dedi Mulyadi di Lembur Pakuan, Subang, Jawa Barat.

"Jadi diundang masalah penggusuran untuk mendapat dana kompensasi dengan satu syarat Aura harus ikut," kata Agus.

"Jadi setelah saya viral dulu, saya viral baru ke notice," timpal Aura.

"Kita hadir, dari masyarakat sudah hadir sekitar 3 jam lebih tetapi beliau belum bisa nemui masyarakat sebelum Aura hadir, ditunggu.

Setelah saya sampai di sana baru dipersihalkan masuk," kata Agus.

Menurutnya, dana kompensasi diberikan Dedi Mulyadi gara-gara video Aura Cinta.

"Memang tidak ada dana kompensasi (sebelumnya). Jadi dana kompensasi ini diberikan setelah beliau kenotice videonya Aura," katanya.

Dedi Mulyadi menyalurkan uang bantuan kontrakan pada 31 warga sebesar Rp 10 juta.

Walau sudah diberi bantuan, tapi Aura dan bapaknya, Agus, justru tidak berterimakasih.

Aura Cinta bahkan mengatakan uang dari Dedi Mulyadi kurang.

"Belum (cukup). Ya sebenanrya bersyukur, cuman belum cukup kalau untuk keseluruhan.

Baca: Klarifikasi Dedi Mulyadi soal Debat dengan Aura Cinta: Dia Sudah Dewasa, Bahkan Jadi Bintang Iklan

Karena rata-rata masyarakat tinggal di situ kan buka usaha. Rp 10 juta ini kurang cukup, mungkin cukup buat mindahin, buat nyari kontrakan sekitar Rp 6 juta. terus buat mindahin barang bolak balik kan butuh biaya," katanya.

Diketahui bahwa penggusuran dilakukan pihak pemerintah Kabupaten Bekasi.

Dari Pemkab Bekasi memang tidak diberi kompensasi karena warga yang digusur merupakan mereka yang tinggal di tanah negara.

"Yang mengkritiknya saya undang, saya bantu juga untuk kontrakan," kata Dedi Mulyadi saat debat dengan Aura Cinta di Lembur Pakuan.

Dedi mengatakan bantuan yang ia salurkan bukan dari Pemkab Bekasi, melainkan CSR Bank Jabar Peduli.

"Yang bantunya bukan saya, dari Bank Jabar Peduli. Dari CSR, CSRnya sekarang nampak buat masyarakat," kata KDM.

Dedi Mulyadi memberi bantuan Rp 10 juta tersebut juga atas rasa simpati dan kemanusiaan.

Selain mendorong Bank Jabar memberi bantuan, ia juga sudah mendorong Menteri Perumahan dan Pemukiman untuk mencarikan solusi bagi warga yang digusur.

"Saya cerita orang yang rumahnya di bantaran sungai harus dicarikan solusi rumah. Saya tuh berpikirnya panjang," kata Dedi Mulyadi.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul MESKI Dapat Bantuan Uang Rp 10 Juta, Aura Cinta Sebut Dedi Mulyadi Gusur Warga Seperti Hewan

# Bekasi # Dedi Mulyadi # Aura Cinta

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda