Tuding Netanyahu Seret AS ke Bencana di Timur Tengah, Iran: Jangan Lakukan Kesalahan Apa Pun!

Editor: Radifan Setiawan

Reporter: Rima Anggi Pratiwi

Video Production: Ramadhan Aji Prakoso

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, pada Senin (5/5/2025) menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berusaha menyeret Amerika Serikat (AS) ke dalam 'bencana' di Timur Tengah.

Araghchi memperingatkan keras terhadap setiap upaya Netanyahu untuk menyerang Iran dan menuduh Netanyahu secara langsung mencampuri urusan pemerintahan AS.

Ia juga memperingatkan agar tidak ada pihak yang melakukan 'kesalahan apapun terhadap Iran'.

Selain itu, Araghchi menuduh Netanyahu berusaha mendikte kebijakan Presiden AS Donald Trump dalam berurusan dengan Iran.

Araghchi juga menyoroti dukungan AS untuk Israel dalam konflik di Gaza melawan Hamas sejak Oktober 2023.

Ia mengkritik keras serangan balasan AS terhadap militan Houthi yang didukung Teheran di Yaman, yang selama ini menargetkan kepentingan Washington, Israel, dan jalur pelayaran di Laut Merah.

Menurutnya, apapun yang dilakukan Trump dalam mendukung Netanyahu justru tidak membawa keuntungan bagi warga AS.

Komentar Araghchi muncul di tengah penundaan putaran keempat pembicaraan nuklir antara Iran dan AS, yang semula dijadwalkan pada 3 Mei dengan mediasi Oman.

Tiga putaran sebelumnya telah digelar sejak 12 April, menjadi kontak tingkat tertinggi sejak AS menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015 di bawah kepemimpinan Trump.

Netanyahu telah lama menuntut agar program nuklir Iran dihentikan total, termasuk pelarangan pengayaan uranium dan pengembangan rudal balistik.

Sementara itu, Trump baru-baru ini menyatakan hanya akan menerima 'pembongkaran total' program nuklir Iran.

Meski begitu, Trump membuka kemungkinan diskusi mengenai penggunaannya untuk keperluan sipil.

Iran bersikukuh bahwa program nuklirnya hanya bertujuan damai.

Sejak Trump kembali menjabat sebagai Presiden AS, pemerintahannya secara konsisten mengatakan bahwa Iran harus dicegah memperoleh senjata nuklir. 

Iran menolak tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa kegiatan nuklirnya semata-mata untuk tujuan sipil.

Pada tahun 2015, Iran mencapai kesepakatan dengan kekuatan dunia, termasuk Amerika Serikat, untuk mengekang program nuklirnya karena kekhawatiran negara itu berpotensi mengembangkan senjata nuklir.

Namun pada tahun 2018, Trump menjabat sebagai presiden AS secara sepihak menarik diri dari perjanjian tersebut.

Setelah menarik diri, Trump kemudian menjatuhkan sanksi terhadap Iran.

(Tribun-Video.com) 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Iran Tuding Netanyahu Campuri Kebijakan AS di Timur Tengah

Sumber: Tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda