Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Gempa bumi dahsyat yang mengguncang Myanmar pada Jumat (28/3/2025) berdampak pada negara tetangga yakni Thailand.
Selain meruntuhkan gedung pencakar langit, bencana ini juga membuat bursa Efek Thailand menghentikan seluruh aktivitas perdagangan.
Dikutip dari Reuters, pengumuman tersebut disampaikan operator bursa dalam situs resminya.
Penutupan ini mencakup semua pasar, termasuk Bursa Efek Thailand (SET), Pasar Investasi Alternatif (MAI), dan Bursa Berjangka Thailand (TFEX), selama sesi perdagangan sore.
Baca: Detik-detik Gedung Baru Dibangun Roboh Lalu Rata dengan Tanah seusai Gempa M 7,7 di Myanmar
Aktivitas perdagangan rencananya akan kembali dibuka pada Senin (31/3/2025).
Sementara itu, gedung pencakar langit runtuh di Bangkok, termasuk bangunan 30 lantai yang sedang dibangun.
Menurut Polisi dan Petugas Medis Thailand, diperkirakan ada 43 pekerja yang terjebak di reruntuhan proyek tersebut.
Satu orang terkonfirmasi tewas berdasarkan informasi yang dirilis Intitut Kedokteran Darurat.
Adapun gempa dengan kekuatan 7,7 Magnitudo mengguncang Myanmar bagian tengah, sekitar 17 kilometer dari Kota Mandalay.
Baca: DETIK-DETIK MENGERIKAN Gempa M 7,7 Guncang Myanmar, Gedung Pencakar Langit Runtuh, Warga Berhamburan
Gempa ini tergolong dangkal karena terjadi pada kedalaman 10 kilometer.
Akibatnya, banyak bangunan tinggi runtuh dan akses jalan putus.
Gempa bumi merusak sebagian bekas istana dan bangunan kerajaan.
Hingga saat ini, pemerintah Myanmar belum melaporkan data soal dampak gempa, baik kerusakan maupun korban.
(Tribun-Video.com)
Artikel ini telah tayang di reuters.com
Program: Tribunnews Update
Host: Agung Tri Laksono
Editor Video: Muhammad Ulung
Uploader: bagus gema praditiya sukirman
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.