Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Rencana AS menyerang Yaman pada awal April 2025 telah bocor ke publik.
Menanggapi kebocoran tersebut, Presiden AS Donald Trump buka suara.
Ia langsung menginterogasi pejabat intelijen tinggi lantaran ada wartawan yang bisa masuk ke grup percakapan petinggi Washington.
Dikutip dari Alarabiya, respons itu disampaikan Trump pada Selasa (25/3).
Baca: Israel Diklaim Ingin Lanjutkan Genosida dengan Tanpa Ada dan Disaksikan Saksi, PBB Jadi Target?
Trump mengatakan tidak ada informasi rahasia yang dibagikan di aplikasi Signal terkait serangan AS ke Yaman.
Ia pun membela Menteri Pertahanan Pete Hegseth.
Pihaknya menepis klaim jurnalis Jeffrey Goldberg terkait Menhan AS yang mengklaim 'detail operasi serangan yang akan datang di Yaman'.
Trump mengklaim keamanan AS lebih kuat dari sebelumnya.
Baca: Israel Kocar-kacir Dibom Houthi & Al Quds Bergantian hingga 200 Kota Chaos Digempur dan Picu Sirene
Atas kejadian tersebut, Senator AS bersiap unti menginterogasi pejabat intelijen tinggi.
Intoregasi tiu terkait pelanggaran yang tampak terjadi, yang memicu kemarahan di kalangan Demokrat dan pakar keamnana nasional.
Di satu sisi, Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Brian Hughes mengatakan grup obrolan itu tampaknya asli.
Gedung Putih mengatakan sedang menyelidiki bagaimana nomor jurnalis Jeffresy ditambahkan ke grup tersebut.
(Tribun-Video.com)
Artikel telah tayang di sini
# Donald Trump # rencana # Amerika Serikat # Serang # Houthi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.