Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Tercatat sebanyak 1.018 orang tewas dalam bentrokan di Suriah sejak Jumat (7/3/2025) lalu.
Adapun bentrokan itu terjadi antara pasukan keamanan Suriah dan pendukung setia Bashar Al Assad.
Baca: Israel Membabi Buta Gempur Damaskus & Ancam Presiden Suriah: Pusat Komando Dipakai Kegiatan Teroris
Kini warga desa mulai kembali dan memeriksa ke rumah-rumah yang dibakar akibat bentrokan itu.
Berdasarkan video yang diunggah Viory Video, terlihat rumah-rumah warga terbakar hangus.
Bahkan beberapa rumah roboh akibat bentrokan tersebut.
Tak hanya itu, banyak kendaraan seperti mobil yang menghitam yang terlihat seperti rongsokan.
Baca: Di Tengah Pembantaian, Israel Luncurkan Serangan Terbesar ke Suriah Selatan Libatkan 22 Jet Tempur
Meski rumah sudah tak berbentuk, beberapa warga tetap kembali untuk memeriksa barang-barang yang bisa ditemukan.
Adapun lokasi itu terjadi di dekat pantai Suriah.
Sementara diketahui, bentrokan ini menjadi kekerasan terburuk selama bertahun-tahun dalam konflik sipil yang telah berlangsung selama 13 tahun.
Seorang warga di Baniyas mengatakan mayat-mayat berserakan di jalanan.
Kondisi itu lantaran wilayah Baniyas merupakan salah satu kota yang paling parah dilanda kekerasan.
Baca: Penampakan Benteng Rusia Tempat Warga Alawie Berlindung dari Pembantaian Suriah, Dikepung Tank APC
Bahkan jasad-jasad korban bentrokan disebut dibiarkan tak terkubur hingga tak seorang pun mengambilnya.
Seorang warga mengatakan bahwa orang-orang bersenjata itu menghalangi warga selama berjam-jam untuk memindahkan mayat lima tetangga mereka yang tewas pada hari JumatĀ (Tribun-Video.com)
Baca juga berita terkait di sini
Artikel ini telah tayang di viory.video dengan judul 'Kelompok-kelompok membakar rumah-rumah' - Warga desa memeriksa sisa-sisa bentrokan di pantai Suriah
# TRIBUNNEWS UPDATE # bentrokan # Suriah # kerusuhan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.