TRIBUN-VIDEO.COM - Orang Nomor satu PT Pertamina (Persero) mendapat kejadian yang tidak diinginkan saat rapat dengar pendapat (RDP) di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (11/3/2025).
Dalam rapat tersebut Direktur Utama (Dirut) Pertamina kena semprot para anggota Dewan yang terhormat.
Dikutip dari Kompas.com, Simon Aloysius Mantiri sebagai Direktur Utama (Dirut) Pertamina yang disebut menjadi sasaran empuk bagi para anggota Komisi VI DPR dalam rapat.
"Menjadi "bulan-bulanan" para anggota Komisi VI DPR".
Simon mendapatkan perlakuan tidak terduga karena dalam rapat tidak sama sekali membahas kasus Pertamina yang saat ini sedang ramai.
Hal ini diungkapkan oleh Anggota Komisi VI DPR Fraksi PDI-P Mufti Anam.
"Pada RDP kali ini, jujur saja, Pak, kami sedikit kecewa, kami tunggu-tunggu dari tadi paparan soal ter-update Pertamax oplosan, tapi tidak ada sebait kata pun yang menjelaskan di kesempatan ini," ujar Mufti.
Baca: Kejagung Periksa 9 Petinggi Anak Usaha Pertamina di Kasus Korupsi Minyak Mentah untuk Pendalaman
Baca: Sentil Ahok yang Koar-koar Kasus Pertamina, Andre Rosiade: Numpang Tenar, Ngapain Dikasih Panggung?
Pasalnya rapat tersebut telah ditunggu sekian lama untuk dilaksanakan dan menunggu informasi terbaru mengenai kasus ini.
"Padahal, kami menunggu-nunggu rapat ini dari berminggu-minggu yang lalu, sampai kami coba ingatkan di grup Komisi VI dan sebagainya. Dan alhamdulillah hari ini terlaksana. Tapi juga tidak bisa mengurangi kegundahan kami dan masyarakat kami, Pak," sambungnya.
Dalam kasus ini Mufti mengatakan saat ini rakyat sedang marah besar kepada Pertamina karena merasa ditipu bertahun-tahun.
"Innalillahi wa innailaihi rajiun, Pak, di tengah bulan suci Ramadhan, hari ini seluruh rakyat marah, Pak. Marah besar. Bahkan kami punya saudara, setiap hari setiap ketemu kami selalu mengungkapkan kemarahannya. Mereka kecewa begitu mendalam terhadap Pertamina karena mereka merasa tertipu bertahun-tahun selama ini," kata Mufti.
Mufti menegaskan hal ini menjadi bom waktu dari apa yang DPR khawatirkan saat mempertanyakan kualitas BBM Pertamina, pada Desember 2024 lalu.
"Maka harapan kami, korupsi yang sudah ditangani Kejaksaan, yaitu Pertamax oplosan, yang katanya sudah merugikan negara lebih dari Rp 1.000 triliun ini, dan juga bahkan kemarin yang terupdate ditemukan juga kontrak oplosan antara Pertamina dengan pihak swasta, yang sudah berjalan sejak 2017, maka saya berharap ada penjelasan sejelas-jelasnya di akhir sesi," tukasnya.
Perlu diketahui kasus korupsi tata kelola minyak yang dilakukan oleh Pertamina dengan melakukan pengoplosan bensin Pertamax.
Hal ini menjadi pemantik amarah publik saat sadar mereka tidak menggunakan bensin subsidi, yakni Pertalite.
(TribunVideo.com/Kompas.com).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ketika Bos Pertamina Kena Semprot Anggota DPR...
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.