Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru.
TRIBUN-VIDEO.COM - Kisah pilu ibu dan anak korban banjir ditemukan tewas berpelukan. Ibu dan anak ini merupakan korban banjir Sukabumi pada Jumat (7/3/2025).
Korban bernama Santi (40) dan Nurul (3). Mereka sempat dinyatakan hilang, namun setelah pencarian ditemukan tewas dengan kondisi berpelukan.
Banjir di Sukabumi akibat hujan lebat mulai Kamis (6/3/2025) dini hari.
Menurut Kasi Operasi Kantor SAR Jakarta, Ahmad Rizkiansyah, kedua korban terjebak di dalam rumah saat banjir datang.
"Ini pada saat airnya memang sudah tinggi dengan arus yang sangat deras itu ibu dan anak masih di dalam rumah belakang rumah pada saat airnya mulai menghantam rumah tersebut ibu dan anak ini terjatuh," jelas Rizkiansyah.
Tim Basarnas, bersama petugas gabungan dan relawan, kini tengah melakukan pencarian terhadap korban hilang lainnya.
Dari delapan orang yang dilaporkan hilang, tiga di antaranya telah ditemukan, termasuk satu korban dari Simpenan dan dua dari Palabuhanratu.
"Masih ada lima orang yang dinyatakan hilang dan kami berupaya mencari mereka," ujar Daeng Sutisna, Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi.
Banjir yang melanda Sukabumi tidak hanya mengakibatkan hilangnya nyawa, tetapi juga merusak infrastruktur.
Sebanyak 26 rumah mengalami kerusakan, sementara 155 rumah lainnya terendam air, memaksa 328 jiwa untuk mengungsi.
"Bencana ini cukup meluas dengan beberapa kecamatan terparah yang terdampak oleh banjir dan longsor," tambah Sutisna.
Pihak berwenang terus melakukan koordinasi dan pemantauan perkembangan di lapangan untuk menangani dampak dari bencana ini.
Baca: Istri dan Anaknya Tewas Diterjang Banjir, Aang Malah Santai hingga Bikin Warga Pelabuhanratu Geram
Korban Sempat Teriak Minta Tolong
Ketika bencana banjir datang, korban sempat berteriak minta tolong. "Saat air naik, dia mulai minta tolong. Tapi mau gimana? Kita juga lagi sibuk nyelamatin keluarga masing-masing," ungkap Andi Andriansyah, seorang warga yang sempat berusaha menolong.
Sebelum kejadian, warga sekitar sudah mengingatkan Santi untuk mengungsi. Namun, ia memilih bertahan. Keputusan itu menjadi takdir yang membawa dirinya dan putri kecilnya dalam pelukan banjir.
Saksi mata menyebut Santi dan Nurul sempat bertahan, memegangi jendela rumah kontrakan saat air semakin meninggi.
Namun, kekuatan alam tak bisa ditahan. Derasnya arus menghancurkan bangunan dalam sekejap, menyeret ibu dan anak itu dalam pusaran air.
"Pas banjir datang, air sudah tinggi, seperti ombak di laut. Saya sudah naik ke lantai dua rumah. Tiba-tiba terdengar suara teriakan 'tolong-tolong', saya tahu itu suara Santi. Saya juga dengar suara anaknya nangis. Tapi mau gimana, air sudah tinggi," ujar Dina (59), tetangga korban.
Baca: Pria Santai Jualan saat Istri & Anak Tewas Berpelukan Diterjang Banjir, Ngaku Korban Sudah Mengungsi
Suami Dimarahi
Suami dari ibu dan anak yang tewas berpelukan telah dimarahi warga. Hal ini terkuak dalam video yang tersebar di media sosial.
Dalam video viral tersebut tampak beberapa warga bergantian melampiaskan emosi mereka dengan meneriakkan cacian kepada suami dari kedua korban tewas yakni ibu dan anak.
Warga menuding sang suami lebih mementingkan urusan pribadi atau tetap berdagang dibanding mencari keluarganya yang hilang.
Bahkan warga lebih dibuat geram lantaran sang suami diduga telah berbohong tentang keberadaan istri dan anaknya yang disebut selamat usai banjir bandang menerjang Palabuhanratu.
Identitas sang suami ini bernama Aang. Sementara kedua korban tewas akibat banjir di Palabuhanratu, Sukabumi merupakan ibu dan anak bernama Santi serta Nurul.
Tim SAR gabungan menemukan Santi dan Nurul dalam keadaan meninggal dunia dalam reruntuhan rumahnya, Jumat (7/3/2025) siang.
Padahal sebelumnya, Aang sempat mengklaim istri dan anaknya selamat dan telah mengungsi ke wilayah Cikakak.
Pernyataan sang suami ini terekam dalam sebuah video yang telah beredar luas.
Ketua RW 22 Kampung Gumelar Reza membenarkan adanya dugaan kebohongan Aang yang telah memicu kemarahan warga.
"Semalam saya cek langsung ke pasar, saya tanya ke dia soal anak dan istrinya. Dia bilang istrinya sudah pulang ke Cikakak. Jawabannya selalu sama setiap kali ditanya," ujar Reza, Jumat (7/3/2025).
(*/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul TEGANYA Aang Sebut Anak dan Istrinya Selamat dari Banjir, Padahal Ditemukan Tewas Berpelukan
# KESAKSIAN WARGA # anak dan istri # korban banjir # Terjebak # Kontrakan # Tewas # Sukabumi # suami # diamuk warga #
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.