Mengenang Kelahiran Buya Hamka, Ulama Inspratif yang Juga Sastrawan, Terima Gelar Pahlawan Nasional

Editor: Danang Risdinato

Reporter: Rima Anggi Pratiwi

Video Production: Rahmat Gilang Maulana

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Tepat hari ini 17 Februari, pada 1908 silam, sosok ulama Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau yang lebih dikenal dengan nama Buya Hamka lahir di dunia.

Ulama besar di Indonesia itu lahir di Sungai Batang, Maninjau, Sumatera Barat.

Pria yang juga dikenal sebagai sastrawan, sejarawan dan politikus itu lahir dari kalangan yang taat agama.

Sumbangsih Buya Hamka bagi bangsa Indonesia tentu sudah tidak bisa diragukan lagi.

Baca: Kilas Peristiwa: Mengkritik Orba dalam Sejarah, Megawati pun Dipanggil Presiden Soeharto

Banyak sekali karya-karya beliau, baik karya ilmiah maupun sastra, yang hingga saat ini terus dipelajari oleh para penerusnya.

Bahkan, buku-bukunya beberapa kali harus dicetak ulang karena minat pembacanya yang sangat tinggi.

Beberapa bukunya yang sampai saat ini masih menjadi rujukan di antaranya Tasawuf Modern, Falsafah Hidup, Lembaga Hidup, Tafsir Al-Azhar, hingga Tenggelamnya Kapal van der Wijck.

Hamka juga pernah terjun ke dalam politik melalui partai Masyumi, menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pertama, dan aktif dalam Muhammadiyah.

Pada hari Jumat, 24 Juli 1981 menjadi hari kelabu bagi bangsa Indonesia.

Sosok ulama kharismatik itu kembali ke pangkuan oleh Allah SWT.

Setelah wafat, pemerintah menyematkan Bintang Mahaputra Utama secara anumerta kepada Hamka.

Kemudian sejak 2011, Hamka ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.

(Tribun-Video.com)

 

Sumber: Sumber Lain
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda