Niat Lanjut Bombardir Gaza, Israel Tuduh PM Netanyahu Halangi Capai Gencatan Senjata Tahap 2

Editor: Tri Hantoro

Reporter: Adila Ulfa Muna Risna

Video Production: Nur Rohman Urip

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Salah seorang pejabat keamanan senior Israel menuduh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ingin mencegah tercapainya kesepakatan gencatan senjata Gaza tahap dua.

Tudingan itu diperkuat dengan adanya tekanan dari sayap kanan koalisi Netanyahu untuk melanjutkan perang melawan Hamas.

Atas hal itu pejabat yang enggan disebutkan namanya mengaku geram dengan Netanyahu.

Pihaknya menyebut tindakan Netanyahu sebagai pelanggaran terhadap gencatan senjata.

Sebelumnya, pejabat keamanan senior Israel juga emosi dengan pernyataan yang disampaikan juru bicara Netanyahu minggu lalu.

Baca: Serangan di Rafah Tewaskan 3 Polisi, Hamas Kecam Israel Ini Pelanggaran Gencatan Senjata

Baca: Bom MK-84 Milik AS Tiba di Israel, Beratnya Hampir 1 Ton & Bisa Robek Beton dan Logam Tebal

Pasalnya, juru bicara tersebut menyatakan, Israel saat ini tidak sedang melakukan negosiasi mengenai fase kedua dari kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas.

"Setiap kali Anda berpikir tidak mungkin untuk merendahkan diri lebih rendah lagi... ternyata itu mungkin, dan masih jauh lebih rendah lagi orang-orang ini bersedia merendahkan diri untuk mencapai tujuan politik dengan mengorbankan nyawa para sandera," kata pejabat tersebut kepada Ynet.

Menurut pejabat itu, jika Israel mengubah pendekatannya dan terlibat intensif dalam negosiasi mengenai fase kedua kesepakatan, tak cukup waktu untuk menyelesaikan pembicaraan tersebut pada akhir fase pertama, Minggu (2/3/2025).

Kendati begitu, ketentuan perjanjian tersebut memperbolehkan tahap pertama berlanjut tanpa batas waktu.

Asalkan kedua belah pihak tetap berada di meja perundingan dengan itikad baik.

(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Netanyahu Disebut Menghindari Kesepakatan Gencatan Senjata Tahap 2, Ingin Lanjutkan Perang di Gaza

Sumber: Tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda