Presiden Palestina Tolak Trump Ambil Alih Jalur Gaza hingga Reaksi Kemenlu RI soal Rencana Trump

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM- Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengecam pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Lantas, Mahmoud Abbas tegas menolak usulan Trump untuk mengambil alih dan memiliki Jalur Gaza.

"Presiden Mahmoud Abbas dan para pemimpin Palestina menyatakan penolakan keras mereka terhadap seruan untuk merebut Jalur Gaza dan mengusir warga Palestina dari tanah air mereka," kata kantor Abbas, seraya menambahkan bahwa "hak-hak Palestina yang sah tidak dapat dinegosiasikan."

Mahmoud Abbas menekankan, hak-hak Palestina yang sah tidak dapat dinegosiasikan.

Sementara itu, juru bicara Abbas, Nabil Abu Rudeina, menyebut Jalur Gaza merupakan bagian integral dari Negara Palestina.

Bahkan, usulan Trump yang kontroversial itu juga dikecam Organisasi Pembebasan Palestina, aliansi faksi yang dipimpin oleh Abbas.

Baca: IDF Tembak Mati Seorang Anak Palestina saat Israel Langgar Gencatan Senjata di Jalur Gaza

"Menolak semua seruan untuk memindahkan warga Palestina dari Tanah Air mereka," kata sekretaris jenderalnya, Hussein al-Sheikh.

Terkini, Pejabat Hamas, Sami Abu Zuhri menekankan, pernyataan Trump soal pengambilalihan Jalur Gaza adalah hal konyol dan tidak masuk akal.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menolak tegas rencana Presiden AS, Donald Trump, bakal ambil alih jalur Gaza, Palestina.

Termasuk rencana Donald Trump merelokasi warga Gaza ke negara lain.

Rencana tersebut dianggap sebagai pelanggaran hukum internasional dan hak asasi manusia.

Dalam pernyataan resmi pada Rabu (5/2/2025), Kemlu RI menyatakan perubahan komposisi demografis wilayah Palestina tidak dapat diterima.

Indonesia menilai langkah itu akan semakin menghambat tercapainya solusi damai bagi rakyat Palestina.

Selain itu, Indonesia menyerukan komunitas internasional menjunjung tinggi hukum internasional.

Program: Hot Topic
Editor Video: Irvan Nur Prasetyo