Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menanggapi usulan agar pejabat negara sesekali menggunakan transportasi umum.
Bahlil menegaskan, dirinya tak perlu diajari lagi mengenai transportasi umum karena bukan hal baru baginya.
Ditemui di Bogor pada Minggu (2/2/2025), Bahlil mengaku pernah menjadi kondektur dan sopir angkutan kota (angkot) ketika masih SMA dulu.
Maka dari itu, ia tak masalah jika harus bekerja dengan menaiki transportasi umum.
Baca: Alasan Pemerintah Larang Warung Jual Gas Elpiji 3 Kg, Mensesneg Sebut Agar Subsidi Tepat Sasaran
Baca: Tampang 2 Oknum Polisi saat Tertangkap Basah Peras Sejoli di Semarang, Sempat Emosi & Pelototi Massa
Bahlil menyebut, kebiasaannya naik transportasi umum saat bekerja tidak perlu dipublikasi.
"Jangan ajarin saya naik angkutan umum. Karena saya kondektur angkot 3 tahun di terminal. Jadi sopir angkot 2 tahun waktu sekolah SMA. Kuliah juga bawa angkot," ujar Bahlil, dikutip dari Tribunnews.com.
Sebelumnya, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendesak agar pengawalan dan patroli (patwal) untuk pejabat dibatasi, kecuali untuk presiden dan wakil presiden.
Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah MTI Djoko Setijowarno menilai, pejabat seharusnya lebih akrab dengan angkutan umum untuk memahami kondisi kemacetan yang dialami masyarakat.
"Semestinya, pejabat negara membiasakan menggunakan angkutan umum, minimal sekali seminggu," kata Djoko, Senin (27/1/2025).
Ia mengusulkan agar layanan patwal dialihkan untuk penggunaan angkutan umum, yang dinilai sudah cukup representatif di Jakarta.
(Tribun-Video.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pejabat Diminta Naik Angkutan Umum, Bahlil: Jangan Ajari Saya, Saya 2 Tahun Jadi Sopir Angkot
# pejabat # angkutan umum # Bahlil Lahadalia # sopir angkot
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.