Tribunnews Update
Alasan Pemerintah Larang Warung Jual Gas Elpiji 3 Kg, Mensesneg Sebut Agar Subsidi Tepat Sasaran
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Mulai 1 Februari 2025, pemerintah Indonesia memberlakukan larangan bagi pengecer, termasuk warung, untuk menjual gas elpiji 3 kilogram.
Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan subsidi pemerintah tepat sasaran.
Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, menjelaskan bahwa elpiji 3 kilogram merupakan barang bersubsidi dari pemerintah.
Oleh karena itu, distribusinya perlu diatur agar tepat sasaran.
Baca: Warga Carenang Serang Mengeluh, Gas Elpiji 3 Kg Langka sejak Awal Tahun 2025, Harga Jadi Lebih Mahal
"Semua memang harus kami rapikan ya. Elpiji 3 kilogram ini kan ada subsidi di situ dari pemerintah," ujar Prasetyo, dikutip dari Kompas.com, Minggu (2/2/2025).
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Yuliot Tanjung menambahkan, masyarakat kini bisa membeli elpiji 3 kilogram di pangkalan atau subpenyalur resmi dari Pertamina.
Bagi pengecer yang ingin menjual elpiji bersubsidi harus mendaftar lewat sistem Online Single Submission (OSS) untuk memperoleh Nomor Induk Berusaha (NIB).
Mengutip laporan Kompas.com, harga elpiji 3 kilogram di pasaran sudah tembus Rp 20.000 per tabung di sejumlah daerah.
Baca: Keluhan Warga Kota Lubuklinggau Sumsel, Gas Elpiji 3 Kilogram Langka Jelang Akhir Tahun 2024
Di Blitar, Jawa Timur ada yang menjualnya Rp 22.000 per tabung, sementara di Cibubur Jakarta Timur bisa Rp 23.000 per tabung.
Padahal, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa harga elpiji 3 kilogram di pasaran seharusnya Rp 12.750 per tabung.
Sebab, pemerintah telah memberikan subsidi sebesar Rp 30.000 per tabung elpiji dari harga normal Rp 42.750.
(Tribun-Video.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Pemerintah Larang Warung Jual Elpiji 3 Kg?"
  Â
# Pemerintah # larang # warung # gas elpiji # subsidi
Reporter: Agung Tri Laksono
Video Production: Nur Rohman Urip
Sumber: Kompas.com
Live Update
Dukung Program Pemerintah Pusat, Bupati Buol Risharyudi Tinjau Lahan untuk Sekolah Rakyat
1 hari lalu
To The Point
Pemerintah Rancang Penulisan Ulang Sejarah Nasional Indonesia, Ditargetkan Selesai pada Agustus 2025
1 hari lalu
Live Update
Skrining Massal HIV di Ponorogo, Pekerja Prostitusi Berbalut Warung Kopi Jalani Pemeriksaan
1 hari lalu
Live Update
Pedagang Pasar Batu Merah Ambon Protes, Lapaknya Diduga Diserobotan oleh Oknum Pemerintah Desa
2 hari lalu
Terkini Nasional
FPI Dibubarkan! Habib Rizieq Minta Pemerintah Juga Bubarkan Ormas Preman yang Meresahkan
3 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.