Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu bak memberikan jawaban dari tantangan Jokowi.
Didu merangkum 'dugaan' modus korupsi yang dilakukan Jokowi dengan membaginya menjadi lima klaster.
Baca: Seret Nama Jokowi Sekeluarga, Connie Bocorkan Isi Dokumen Skandal Pejabat Negara
Mengutip Tribunnews pada (2/1), hal itu diutarakan Didu dalam video yang diunggah di akun X pribadinya, @msaid_didu, pada Rabu (1/1/2025).
"Saya ingin mencoba merangkum kalau Jokowi memang melakukan korupsi di sektor mana, klaster mana terjadi korupsi. Saya mencoba membagi lima klaster modus korupsi yang dilakukan oleh mantan Presiden Joko Widodo," tuturnya, dikutip dari video yang diunggah di akun X pribadinya, @msaid_didu, dikutip Kamis (2/1/2025).
Adapun, klaster dugaan korupsi pertama menurut Didu adalah mendapatkan kekuasaan dan melanggengkan kekuasaan dinasti.
"Klaster pertama, mendapatkan kekuasaan dan melanggengkan dinasti." ucapnya.
Baca: Sosok Drew Sullivan Pendiri OOCRP, Masukkan Jokowi Daftar Tokoh Terkorup: Komedian & Ahli Dirgantara
Said Didu meyakini hal itu dilakukan Jokowi dengan ditutupnya kasus pelanggaran denda kebakaran hutan terhadap 3,3 juta hektar tanah sawit.
Pembatalan tersebut, kata Said, demi memuluskan kekuasaan Jokowi dan meredam kasus-kasus besar agar luput dari perhatian publik.
"Itu saya punya keyakinan bahwa itu ada kaitan untuk melanggengkan kekuasaan sehingga perlu untuk meredam kasus-kasus besar dan bisa negosiasi di balik pintu," kata Said.
Kemudian klaster kedua menurut Didu adalah diduga membungkam dan memenjarakan lawan-lawan politik dari Jokowi.
"Klaster kedua, memenjarakan lawan-lawan politik", lanjutnya.
Baca: Sosok Drew Sullivan Pendiri OOCRP, Masukkan Jokowi Daftar Tokoh Terkorup: Komedian & Ahli Dirgantara
Menurut Said Didu, banyak kasus-kasus korupsi yang diduga menjerat menteri di era kepemimpinan Jokowi terkesan tidak dilanjutkan oleh penegak hukum.
Dan itu dinamakan oleh Said Didu sebgaai korupsi sprindik.
Kemudian, klaster ketiga dikelompokkan Said Didu menjadi dua sub klaster "ambisi pribadi".
"Klaster ketiga, ambisi pribadi".
Pertama, saat ambisi Jokowi diduga ingin memiliki legacy saat menjadi Presiden RI tetapi justru merugikan rakyat.
Dia mencontohkan pembangunan infrastruktur yang ugal-ugalan sehingga membuat banyak perusahaan pelat merah bangkrut.
Baca: Unggahan Situs OCCRP yang Masukkan Jokowi di Daftar Pemimpin Terkorup Dunia Hilang, Dihapus?
Ambisi pribadi kedua adalah keluarga.
Di mana, kasus penyelundupan nikel yang disebutkan oleh almarhum Faisal Basri yang melibatkan Airlangga Hartarto dan Bobby Nasution, kemudian kasus Blok Medan dengan berbagai kasus.
"Ambisi pribadi (Jokowi) kedua adalah keluarga. Masih ingat kita, kasus penyelundupan nikel yang disebutkan oleh almarhum Faisal Basri yang melibatkan Airlangga Hartarto dan Bobby Nasution. Kemudian kasus Blok Medan dengan berbagai kasus," jelasnya.
Lalu, klaster keempat disebutkan oleh Said Didu adalah Jokowi diduga melakukan penyogokan kepada rakyat lewat bantuan sosial (bansos).
Menurutnya, hal tersebut telah membuat membengkaknya utang negara akibat kebijakan bansos yang dilakukan di era pemerintahan Jokowi.
"Klaster keempat, penggunaan uang negara untuk menyogok rakyat".
Menurutnya, itu digunakan Jokowi untuk meningkatkan citranya semata di mata publik.
Baca: Pakar Hukum Kritik Keras OCCRP yang Nominasikan Jokowi Pemimpin Terkorup: Fitnah & Penghinaan Bangsa
Terakhir, klaster kelima adalah Jokowi diduga menyogok oligarki untuk menyokong kekuasaannya selama dua periode menjadi Presiden Indonesia.
"Klaster kelima, korupsi dengan menyogok oligarki". pungkasnya. (Tribun-Video.com)
Baca juga berita terkait di sini
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dugaan Korupsi Jokowi usai Jadi Finalis Tokoh Terkorup Dunia Versi OCCRP, Said Didu : Ada 5 Klaster
# TRIBUN VIDEO UPDATE # Said Didu # Jokowi # korupsi # Presiden
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.