Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Tahun 2024 menjadi akhir pemerintahan Joko Widodo yang kemudian diberikan kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Langkah Jokowi memimpin Indonesia selama 10 tahun harus terhenti pada 20 Oktober 2024.
Namun pemerintahan Jokowi tak sepenuhnya usai lantaran putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka menjadi wapres dari Prabowo Subianto.
Lantas beginilah saat rezim Jokowi runtuh dan dimulainya pemerintahan Prabowo.
1. Jokowi Dukung Pencalonan Prabowo-Gibran
Salah satu fakto kemenangan Prabowo-Gibran adalah dukungan Joko Widodo.
Dengan endorsement Jokowi, perolehan suara Prabowo-Gibran melambung tinggi 58,59 persen.
Bahkan dukungan Jokowi berhasil mengalahkan calon pemimpin yang diajukan PDIP, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Tentu saja, pencalonan Gibran sebagai wakil presiden kala itu menuai banyak polemik.
Kubu Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin menggugat hasil Pilpres 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Namun gugatan tersebut kalah di MK hingga Prabowo-Gibran yang dinyatakan menang Pilpres 2024.
2. Pelantikan Prabowo-Gibran pada 20 Oktober 2024
Joko Widodo menyerahkan kepemimpinannya kepada Prabowo dan putra sulungnya.
Ia pun lengser bersamaan dengan dilantiknya Prabowo-Gibran pada 20 Oktober 2024.
Seusai Indonesia menggelar hajat besar pada 20 Oktober 2024, Jokowi langsung pulang ke asalnya yaitu Kota Solo.
3. Jokowi 'Cawe-cawe' Pilkada 2024
Jokowi mengaku akan kembali menjadi rakyat biasa, namun nyatanya ia cawe-cawe Pilkada 2024.
Hal ini terbukti lewat dukungannya terhadap beberapa paslon Pilkada.
Bahkan dukungan ini terbukti ampuh lantaran jagoan Jokowi yakni Ahmad Lutfhi-Taj Yassin memenangkan Pilkada Jawa Tengah.
Kemenangan ini sekaligus menjadi tanda Jokowi mampu mengobrak-abrik kandang banteng.
4. Prabowo Diterima, Gibran Ditolak
Beralih ke pemerintahan Prabowo-Gibran yang sudah berjalan sekira 1,5 bulan.
Berbagai pihak mendukung Prabowo, namun tidak dengan Gibran.
Tendensi khusus diberikan untuk wapres, salah satunya tak memasang foto Gibran di banyak ruangan.
Termasuk PDIP yang hanya memasang foto Prabowo saja di Gedung Sekolah Partai PDIP.
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menegaskan tidak akan memasang foto Gibran hingga kebenaran ditegakan.
(Tribun-Video.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.