TRIBUN-VIDEO.COM - Tumbangnya pemerintahan Presiden Suriah Bashar Assad diyakini juga melemahkan milisi Pro-Iran.
Jenderal Israel pun melihat ini sebagai kesempatan bersejarah.
Dia mendesak negaranya untuk meyakinkan sekutu utamanya, AS agar menyerang program nuklir Iran.
Seruan ini dilontarkan mantan kepala Komando Operasi IDF Mayjen (purn.) Israel Ziv pada Minggu (8/12/2024).
Dilansir Jerusalem Post, Ziv menilai peluang membidik program nuklir Iran sangat besar.
Ia lantas menyinggung langkah presiden terpilih AS Donald Trump yang akan dilantik 20 Januari 2025.
Menurutnya Trump akan lebih siap mengambil keuntungan dari momen kelemahan Tegeran.
Baca: AS Kerahkan Kapal Induk USS Harry S Truman ke Timur Tengah seusai Rezim Assad di Suriah Runtuh
Baca: Tentara Israel Gosong! Tank Merkava Zionis Meledak Dilumat Api hingga IDF Racuni Tahanan Palestina
Ziv mengungkap, di masa lalu salah satu alasan pejabat AS dan Israel tak siap menyerang program nuklir Iran karena menghindari reaksi keras dari proksi Iran.
Oleh karena itu, Ziv menilai momen ini tepat untuk menekan Iran agar tak memajukan program nuklir mereka.
Ziv menyebut Israel tidak dapat melakukannya tanpa AS.
Mengingat adanya batas tertentu dalam kemampuan serangan udara Israel terkait program nuklir Iran.
Seperti, AS memiliki bom seberat 30.000 pon yang dapat menghancurkan fasilitas nuklir Iran yang disembunyikan di bawah gunung.
Namun Israel tidak memiliki senjata mematikan seperti itu.
Terlebih Israel juga tak punya pesawat yang cukup besar untuk mengirim senjata.
(*)
#beritaterkini #beritaterbaru #beritaviral #kabarterkini
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.