Netanyahu Setuju Gencatan Senjata dengan Hizbullah, Stop Tindakan Militer dalam Jangka Waktu 60 Hari

Editor: Bintang Nur Rahman

Reporter: Yessy Arisanti Wienata

Video Production: Dandi Bahtiar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dikabarkan telah menyetujui gencatan senjata dengan Hizbullah.

Isi perjanjian mencakup komitmen bahwa Israel tidak akan melakukan tindakan militer apa pun terhadap Lebanon.

Serta, secara bertahap menarik pasukannya dari selatan "Garis Biru" di Lebanon selama jangka waktu hingga 60 hari.

Sementara, perjanjian gencatan senjata itu sendiri mulai berlaku pada Rabu (27/11/2024), pagi waktu setempat.

Baca: 5.000 Tentara Lebanon akan Kepung Perbatasan Israel jika Netanyahu Setujui Gencatan Senjata

Selain itu, perjanjian tersebut menetapkan bahwa baik Lebanon maupun Israel akan mematuhi Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa 1701.

Mengutip Al Mayadeen pada (27/11), hal itu menurut laporan dari media Saluran 12 Israel beberapa waktu lalu.

Namun menurut Netanyahu sendiri, mengutip Kompas.com pada (27/11), berapa lama gencatan senjata tidak diumumkan.

Netanyahu hanya menyampaikan bahwa lamanya gencatan senjata antara Israel dengan Hizbullah tergantung pada apa yang terjadi di Lebanon.

Baca: Update Rangkuman Ke-417: Drone FPV ke Medan Perang, Ratusan Roket Gempur Israel Utara hingga Lumpuh

Ditekankan olehnya bahwa jika Hizbullah melanggar perjanjian dan mencoba untuk mempersenjatai diri, maka Israel akan menyerang.

“Jika Hizbullah melanggar perjanjian dan mencoba untuk mempersenjatai diri, kami akan menyerang,” ucapnya memperingatkan, dikutip dari AFP.

(Tribun-Video.com)

Artikel ini telah tayang di Al Mayadeen dengan judul Netanyahu: Israeli cabinet set to approve Lebanon ceasefire

    
# Netanyahu # gencatan senjata #Hizbullah # Lebanon

Sumber: Tribun Video
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda