Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Perang Israel melawan Hamas telah berdampak buruk bagi sektor penerbangan di Tel Aviv.
Menurut otoritas bandara, jumlah pesawat dan penumpang yang menuju Bandara Ben Gurion turun 40 persen sejak 2024.
Baca: Hizbullah Gempur Pasukan Israel Tanpa Henti, Tim Penyelamat IDF Tewas Saat Evakuasi Mayat di Lebanon
Dikutip dari Al Arabiya, sejumlah maskapai memilih untuk menangguhkan penerbangan ke Israel demi keamanan.
Di antaranya United Airlines Holdings Inc., American Airlines Group Inc. hingga Air Canada.
Selain itu, rute langsung ke puluhan kota besar seperti Washington DC, San Francisco, Toronto, Hongkong, dan New Delhi juga ditangguhkan.
Hal ini membuat warga Israel merasa terisolasi karena terbatasnya akses untuk bepergian ke luar negeri.
Baca: Serangan 100 Jet Tempur Israel Hancurkan Fasilitas Nuklir Iran di Teheran pada Oktober Lalu
Meski Bandara Ben Gurion belum pernah dihantam rudal, perusahaan-perusahaan itu mengaku khawatir akan keselamatan penumpang.
Pasalnya, roket ditembakkan dari berbagai arah, dan kru tidak mau bermalam di Tel Aviv.
Maskapai penerbangan internasional mengatakan satu hal yang membuat mereka menjauh dari Israel, terutama selama perang, adalah undang-undang.
Mereka diharuskan memberi kompensasi kepada penumpang dan menawarkan alternatif untuk penerbangan yang dibatalkan atau ditunda.
Selain itu, ada juga kekhawatiran bahwa sejumlah maskapai penerbangan mungkin tidak akan kembali.
Baca: Detik-Detik Hamas Ledakan Tank Israel, Suara Bergetar Teriakan Takbir Menggema seusai Merkava Hancur
"Maskapai penerbangan asing dipaksa untuk menghadapi konsekuensi ekonomi yang berpotensi signifikan," kata firma hukum lokal FBC & Co. (Tribun-Video.com)
Baca juga berita terkait di sini
# TRIBUNNEWS UPDATE # penerbangan # maskapai # Israel # perang # Tel Aviv
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.