Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru.
TRIBUN-VIDEO.COM - Akhirnya dokter forensik membongkar fakta soal penyebab luka di tubuh anak Polisi yang mengaku dianiaya guru Supriyani.
Dokter forensik bernama dr Raja Al Fath Widya Iswara itu mengurai penjelasan soal asal-usul luka yang mirip seperti di tubuh korban kasus guru Supriyani tersebut.
Untuk diketahui, dr Raja Al Fath Widya Iswara dihadirkan sebagai saksi ahli di persidangan kasus guru honorer Supriyani yang dituding menganiaya anak Polisi Aipda Wibowo Hasyim berinisial D (6).
Hadir di Pengadilan Negeri Andoolo Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara hari ini, Kamis (7/11/2024), dr Raja mengungkap soal perbedaan luka memar dan luka lecet.
Luka memar dan luka lecet ternyata punya karakteristik yang berbeda saat muncul di tubuh manusia.
Penjelasan tersebut diurai dr Raja saat diminta menganalisa luka di tubuh korban yakni D yang disebut mengalami luka-luka akibat dipukul oleh guru Supriyani pakai sapu.
Terlihat dalam foto hasil visum, luka di tubuh korban berwarna cokelat nyaris kehitaman yang terletak di paha kanan dan kirinya.
Diungkap dr Raja, luka memar tidak mungkin berwarna cokelat kehitaman.
Luka memar biasanya akan berwarna merah kebiruan dan punya beberapa fase penyembuhan.
"Kalau kita kena luka memar itu warnanya merah kebiruan, keunguan, akan berubah menjadi hijau, dan berubah menjadi kuning dan hilang semua seperti kembali," ujar dr Raja, dilansir TribunnewsBogor.com dari siaran langsung TribunnewsSultra.
Baca: IDF Klaim 60 Anggota Hizbullah Tewas dalam 20 Target Serangan di Baalbek Utara Sungai Litani Lebanon
"Ada enggak fase menghitam?" tanya pengacara Supriyani.
"Kalau memar tidak ada fase begitu, karena memar yang pecah pembuluh darah, tidak (mengelupas)," imbuh dr Raja.
Karenanya, dr Raja mengurai dua alasan kenapa luka di tubuh korban itu tak mungkin karena dipukul sapu.
Pertama, dr Raja melihat warna luka di tubuh korban itu berwarna coklat kehitaman.
Luka tersebut biasanya disebabkan karena melepuh atau luka bakar.
Selain luka bakar, luka berwarna coklat kehitaman itu biasanya timbul gara-gara adanya gesekan benda kasar.
"Kalau kita lihat luka seperti ini (luka di tubuh korban), ada bagian kulit yang mengelupas dan terangkat jadi ini bisa diakibatkan bukan luka memar, seperti melepuh, melepuh itu karena luka bakar," ungkap dr Raja.
"Kedua karena luka lecet karena dia tergesek, jadi seolah kayak melepuh. Ini fokus pada gesekan sesuatu atau tersenth pada bagian yang kasar sehingga mengakibatkan tergores jadi dia (luka) akan sedikit mengelupas," sambungnya.
Terkait penjelasan tersebut, pengacara Supriyani pun mengurai pertanyaan di persidangan.
Hingga akhirnya, dr Raja menegaskan bahwa luka di tubuh korban tidak mungkin karena dipukul pakai sapu.
Baca: ADA APA? Budi Arie Mendadak Keluar Ruangan saat akan Dicecar DPR soal Judol, Panik?
"Jadi ini bukan luka pukulan sapu?" tanya pengacara Supriyani.
"Bukan, bukan. Bisa karena gesekan, atau luka bakar karena melepuh seperti itu. Ini kan yang muncul kayak lecet, dikatakan seperti luka bakar tapi dia karena gesekan permukaan kasar," ujar dr Raja.
Lebih lanjut, dr Raja pun menjelaskan fase penyembuhan luka bakar atau luka lecet.
Gejala itulah yang jadi alasan kedua dr Raja yakin luka korban bukan gara-gara dipukul sapu.
"(Fase penyembuhan) 'itu dari merah, merah kecoklatan, coklat kehitaman, hitamnya menjadi jelas, ada pengelupasan, kembali (Warna kulit) ke awal," pungkas dr Raja.
"Kalau ini kan kita lihat merah mau kecoklatan, jadi sekitar dua sampai tiga hari saja (terjadinya luka). Ini warnanya masih kecoklatan, bisa tiga hari, lalu warnanya menjadi semakin gelap," sambungnya.
Dengan kata lain, dr Raja meyakini bahwa luka di tubuh korban itu disebabkan karena luka lecet, bukan karena dipukul sapu.
"Misal contoh dia dipukul hari Sabtu satu kali tidak terlalu keras, bisa enggak dia menimbulkan luka-luka kayak begitu tuh ada beberapa luka?" tanya pengacara Supriyani.
"Tidak, tidak. Dengan sapu yang kayak begini? tidak. Pertama, sapunya tidak mungkin jadi luka lecet, pasti luka memar. Kedua, ini (foto luka korban) luka lecet. Kalau luka lecet berarti rusaknya luar biasa lagi. Kalau memar hanya pecah pembuluh darah. Luka lecet itu terjadi pengrusakan, kulit arinya mengelupas," kata dr Raja.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Kesaksian Dokter Forensik di Sidang Supriyani, Sebut Luka Korban Bukan Karena Sapu, Ini 2 Alasannya
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.