TRIBUN-VIDEO.COM - Amerika Serikat (AS) mengalami kekurangan beberapa jenis rudal pertahanan udara.
Kekurangan ini mungkin meningkat setelah serangan Israel terhadap Iran pada Sabtu (26/10/2024) malam, yang dikhawatirkan akan memicu serangan balasan Iran.
Laporan Wall Street Journal, kondisi ini menimbulkan pertanyaan mengenai kesiapan AS untuk menanggapi perang di Timur Tengah dan Eropa serta potensi konflik di Pasifik.
AS kemungkinan akan semakin kekurangan persediaan senjata jika Iran melancarkan serangan ke Israel.
Adapun diketahui, rudal standar merupakan salah satu pencegat paling umum untuk membela Israel.
Baca: Pemimpin Tertinggi Iran, Khamenei Restui IRGC untuk Balas Serangan Israel, Siap Luncurkan 1000 Rudal
Baca: Pasukan Israel Bakar Sekolah Al-Fakhoura di Gaza, Serangan Bertubi Tewaskan 36 Warga Palestina
Kapal-kapal AS telah menggelontorkan lebih dari 1,8 Miliar dolar untuk melindungi Israel dari serangan Houthi.
Amunisi itu disebut sangat mahal dan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk menggantinya.
"Selama setahun terakhir, Departemen Pertahanan AS telah memperkuat postur pasukan kami di kawasan untuk melindungi pasukan AS dan mendukung pertahanan Israel," kata Sabrina Singh.
Terkait hal itu, Pentagon khawatir persediaan rudalnya akan habis lebih cepat dibandingkan kemampuan penggantinya.
Sehingga dihkawatirkan akan membuat pertahanan AS rentan.
(Tribun-Video.com/dailymail.co.uk)
Artikel ini telah tayang di dailymail.co.uk dengan judul America is running low on certain air-defense missiles as they become the most valuable military ammunition in Middle East crisis, says report
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.