TRIBUN-VIDEO.COM - Gedung Putih dengan tegas menolak ancaman dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Rabu (9/10/2024).
Juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre memperingatkan bahwa situasi Lebanon tidak boleh berubah menjadi sesuatu yang menyerupai situasi di Jalur Gaza, tempat lebih dari 42.000 orang yang terbunuh tahun lalu.
AS menegaskan tidak ada satu negara pun yang dapat mendikte rakyat Lebanon, termasuk Israel bahkan AS.
Ia melihat penderitaan di Gaza dan Lebanon semakin mendesak.
Gedung Putih menegaskan pihaknya masih terus mengusahakan perdamaian dan keamanan di kawasan tersebut.
Jean-Pierre mengatakan penderitaan di Lebanon "dapat dihindari jika Hizbullah menghentikan serangan roketnya ke Israel."
Netanyahu mengunggah video berbahasa Inggris pada hari Selasa di X di mana ia mendorong rakyat Lebanon untuk "membebaskan diri dari Hizbullah" atau memasuki "jurang perang panjang yang akan menyebabkan kehancuran dan penderitaan seperti di Gaza."
Departemen Luar Negeri tidak secara langsung menjawab pertanyaan tentang apakah ancaman itu sama dengan terorisme.
Israel sejak 23 September telah melancarkan serangan udara besar-besaran di seluruh Lebanon terhadap target Hizbullah.
Serangan ini menewaskan lebih dari 1.323 orang dan melukai hampir 3.700 orang.
Kampanye udara tersebut merupakan eskalasi perang lintas perbatasan yang telah berlangsung setahun antara Israel dan Hizbullah.(*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Anadolu Ajansi dengan judul In wake of Netanyahu's threats, US warns Lebanon must not turn into anything similar to Gaza
Baca: Ratusan Tentara IDF Takut Mati Sia-sia, Kini Tolak Perang hingga Desak Pemerintah Setop Serang Gaza
Baca: Netanyahu Sebut Lebanon Bisa Hancur Lebur seperti Gaza, Israel Isyaratkan Potensi Serangan Besar
#beritaterkini #beritaterbaru #beritaviral #kabarterkini
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.