Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Iran mengungkapkan kemarahannya setelah serangan Israel menewaskan pemimpin Hizbullah, Hasan Nasrallah.
Pasalnya, insiden yang terjadi pada Jumat (27/9/2024) itu turut menewaskan pejabat tinggi Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).
Ia adalah Abbas Nilforoushan, wakil komandan Pasukan Quds di IRGC.
Iran lantas bersumpah akan membalas dendam kematian pejabat militernya tersebut.
Baca: Pesawat Nirawak AS MQ-9 Reaper Ditembak Houthi, Terbakar Bak Bola Api, Bangkai Drone Berserakan
Ancaman Teheran lantas membuat Amerika Serikat (AS) khawatir.
Seorang pejabat di pemerintah Presiden AS, Joe Biden mengatakan, bahwa persiapan untuk pertahanan bersama sedang berlangsung.
Bahkan menurut pejabat tersebut, ini termasuk perubahan dalam postur militer AS.
Meski demikian, tak ada rincian lebih lanjut yang diberikan soal pertahanan bersama tersebut.
Baca: Lanjutkan Perjuangan Seusai Nasrallah Tewas, Hizbullah akan Hadapi Invasi Darat Israel ke Lebanon
Diketahui, bulan April lalu, sebuah koalisi yang mencakup AS, Inggris, negara-negara Teluk, Mesir, dan Yordania memberikan bantuan ke Israel.
Koalisi ini, hampir sepenuhnya menggagalkan serangan rudal dan drone yang belum pernah terjadi sebelumnya yang diluncurkan oleh Teheran.
Saat itu, Iran meluncurkan serangan membalas kematian 7 anggota IRGC.
Oleh karenanya, AS khawatir, setelah terbunuhnya Nasrallah dan Abbas, Iran akan meluncurkan serangan besar-besaran lagi.
(Tribun-Video.com)
Artikel telah tayang di sini
# Nasrallah #Amerika Serikat # Iran # serangan # Israel
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.