TRIBUN-VIDEO.COM - Gelombang ledakan perangkat elektronik di Lebanon memicu perang habis-habisan dengan Israel.
Ribuan orang terluka dan puluhan lainnya tewas akibat ledakan pager dan walkie-talkie Hizbullah.
Kedutaan Besar RI Beirut siap mengevakuasi WNI yang ada di negara tersebut.
Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI di Beirut, Yosi Aprizal mengatakan kepada VOA bahwa ada 147 WNI, 13 staf KBRI, dan 1.232 personil TNI di Lebanon.
Yosi menambahkan bahwa sejak (4/8/2024) KBRI telah menyatakan status siaga 1 di Lebanon.
Yosi menuturkan pihaknya sudah memulangkan 25 WNI ke tanah air.
Kini setelah ledakan mengguncang Lebanon, KBRI mulai kembali berangsur mengevakuasi WNI.
Saat ini pihaknya sedang bersiap melakukan evakuasi selanjutnya.
Baca: Kebijakan Baru Inggris, Tangguhkan Pengiriman Senjata untuk Israel, PM Netanyahu Kesal
Baca: Pesan Berantai Peringatan Darurat Hantui Warga Israel, Diminta Masuk ke Tempat Perlindungan Bom
Lebih lanjut Yosi menuturkan bahwa ledakan di Lebanon baru-baru ini seakan membangunkan macan tidur.
Pasalnya Hizbullah melancarkan serangan balasan tanpa henti ke Israel setelah serangan pager dan walkie-talkie.
Menurutnya insiden itu menimbulkan kemarahan dari banyak orang, karena yang menjadi korban bukan hanya para pejuang Hizbullah, tetapi juga warga sipil yang sedang melintas.
Yosi mengatakan ada satu WNI yang turut menjadi korban luka karena berada di dekat lokasi salah satu ledakan pager.
Saat ini kondisi WNI tersebut telah kembali pulih.
Yosi mengatakan WNI yang enggan dievakuasi telah meneken 'surat pertanggungjawaban mutlak.
Sehingga keselamatan mereka pun menjadi tanggung jawab pribadi.
Kendati demikian pihak KBRI tetap melakukan pendekatan dan mendorong mereka bersedia dipulangkan ke tanah air.
(Tribun-Video.com)
#afp #lebanon #hizbullah #israel
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.