Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - 15 September 2000 silam, Presiden Abdurrahman Wahid pernah membuat perintah kontroversial.
Ia kala itu memerintahkan seluruh aparat untuk menangkap Tommy Soeharto.
Upaya Gus Dur ini dikecam banyak pihak.
Baca: Kilas Peristiwa: Tragedi Tanjung Priok Oknum TNI Kotori Musala Pakai Air Got, Warga Ditembaki Aparat
Gus Dur menilai, Tommy Soeharto, ada kaitannya dengan meledaknya bom di sejumlah titik di Jakarta.
Di antaranya bom di Kejagung Jakarta pada Juli 2000.
Bom ini meledak selang satu jam Tommy Soeharto diperiksa.
Pengeboman Kejagung dianggap serangan dari bekas simpatisan Orde Baru (Orba). Mereka digambarkan tak suka dengan aksi Kejagung yang memeriksa Tommy Soeharto.
Baca: Kilas Peristiwa: Pembunuhan Paling Ngeri dalam Sejarah Malaysia, Bocah 8 Tahun Diculik oleh Psikopat
Rentetan bom terjadi setelah itu.
Dan puncaknya adalah bom di Bursa Efek Jakarta pada 13 September 2000.
Presiden Gus Dur justru mencurigai pengeboman dilakukan oleh simpatisan Soeharto.
Sebab, bom meledak bertepatan dengan sidang Soeharto terkait korupsi.
Baca: Kilas Peristiwa: Patrialis Akbar, Hakim MK yang Bikin Cacat Hukum Terima Suap soal UU Impor Daging
Gus Dur kala itu memerintahkan polisi menciduk Tommy Soeharto dan Ali Baagil, seorang Habib di Kramat Kwitang Jakpus. (Tribun-Video.com)
Baca juga berita terkait di sini
# Kilas Peristiwa # Gus Dur # Tommy Soeharto # bom # Jakarta
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.