Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, membuat seruan provokatif kepada Amerika Serikat (AS) dan sekutunya untuk ramai-ramai menyerang Iran.
Hal itu, merujuk soal keadaan jika nantinya Iran membalas dendam ke Israel atas kematian Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh.
Menanggapinya, sekutu AS yakni Prancis dan Inggris cenderung meremehkan skenario Israel untuk 'mengeroyok' Iran itu.
Respons tersebut datang dari Menlu Prancis, Stéphane Séjourné dan Menlu Inggris, David Lammy.
Baca: Pemukim Israel Bar-bar, Bakar Rumah Warga dan Tembak Mati Pemuda Palestina, Tak Kalah Kejam dari IDF
Baca: Kilas Peristiwa: 18 Agustus 2005 saat Indonesia Jadi bak Kota Mati, Tak Ada Aktivitas Sedikitpun
Séjourné mengatakan 'tidak pantas' untuk berbicara tentang 'balasan atau persiapan untuk pembalasan Israel" sementara pembicaraan diplomatik sedang berlangsung.
Hal itu ia sampaikan dalam konferensi pers di Yerusalem (17/8) lalu.
Ditambah lagi, seruan Israel Katz itu muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran perang semakin meluas di Timur Tengah.
"Kami mendesak semua pihak untuk menahan diri dari mengabadikan siklus kekerasan pembalasan yang merusak saat ini," katanya.
(Tribun-Video.com/theguardian.com)
Artikel ini telah tayang di theguardian.com dengan judul It’s never too late for peace in the Middle East – we must break the cycle of violence
# Israel # Amerika Serikat (AS) # Iran # Tel Aviv # serangan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.