Houthi Tumbangkan Contship Ono dan 2 Kapal Perang AS hingga IDF Panik Dihantui Serangan Iran

Editor: Tim Kreatif Tribun-video.com

Video Production: Muhammad Adnan Hidayat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Angkatan Bersenjata Yaman kembali mengumumkan tiga operasi militer di Laut Merah pada Rabu (7/8).

Dikutip dari Almayadeen Net, Houthi berhasil menargetkan kapal berbendera Liberia, Contship Ono di Laut Merah.

Selain itu, Houthi juga menyerang dua kapal perusak AS di Teluk Aden.

Juru bicara Houthi, Jenderal Yahya Saree menyebut Houthi menggunakan pesawat tak berawak dan rudal balistik dalam penyerangan tersebut.

Saree mencatat ketiga kapal itu menjadi sasaran lantaran melanggar masuk ke pelabuhan Palestina yang diduduki.

Ia juga menekankan bahwa militer AS di wilayah operasi angkatan laut yang mendukung pendudukan Israel sebagai tindakan permusuhan.

Baca: Kekuatan Terpendam Houthi Tak Bisa Dianggap Remeh, Berkali-kali Jatuhkan Drone Canggih MQ9 Milik AS


Oleh sebab itu, Houthi tidak akan ragu menargetkan semua gerakan-gerakan yang ada di Laut Merah.

Pihaknya juga mendesak agar negara-negara Arab dan Islam untuk bersatu mendukung Palestina.

Terlebih seusai Israel membunuh pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh.

Sementara, The Jerusalem Post melaporkan kapal tersebut tidak terkena serangan.

Manajemen Kapal Kontainer pun menyebut awak kapal selamat seusai serangan Yaman.

Sementara itu, Israel saat ini disebut tengah berada di bawah tekanan menyusul ancaman penyerangan yang akan dilakukan Iran.

Sementara perlawanan di Lebanon, Hizbullah menyebut jika psikologis Israel tengah dipermainkan.

Kondisi Israel disampaikan oleh Mantan Panglima Israel, Brigjen Zvika Haimovich.

Tekanan-tekanan ini disebabkan karena banyaknya pertanyaan mengenai apakah akan ada perang skala penuh dengan Iran.

Selain itu, persenjataan yang akan digunakan Iran juga membuat frustasi Zionis.

Israel tengah mengira-ngira, apakah nantinya Teheran akan menggunakan rudal yang akurat atau hanya senjata sederhana.

Skenario serangan Iran seolah tak terbaca oleh militer rezim Zionis.

Baca: Misi Intelijen Israel Gagal! Drone Pengintai Canggih IDF Dibongkar Brigade Al Aqsa, Data Disita


Hal ini menyebabkan tekanan tak hanya dirasakan militer melainkan juga warga sipil.

"Kami berada di bawah tekanan, terutama warga sipil, pasukan militer yang dalam keadaan siaga tinggi di sekitar perbatasan." ujar Haimovich.

Haimovich memperkirakan, serangan Iran bisa terjadi dalam waktu kurang dari 48 jam atau beberapa hari mendatang.

Sebelumnya, Sekretaris Jendereal Hizbullah, Hassan Nasrallah menyinggung potensi serangan ke Israel.

Nasrallah menyebut Israel yang sedang harap-harap cemas menunggu serangan balasan, adalah bagian dari serangan balasan itu sendiri.

Psikologis Israel juga dimainkan sebelum dibombardir menggunakan rudal.

"Pertempuran ini juga (bersifat) psikologis," jelas Nasrallah, dikutip dari ynetnews.com.

(Tribun-Video.com)

Program: Hot Topic
Editor Video: Muhammad Adnan Hidayat

Sumber: Tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda