Kilas Peristiwa
Kekuatan Terpendam Houthi Tak Bisa Dianggap Remeh, Berkali-kali Jatuhkan Drone Canggih MQ9 Milik AS
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Sepak terjang kelompok Houthi Yaman, atau Ansarullah yang berhasil menumbangkan pesawat nirawak canggih MQ9 Reaper milik Amerika Serikat membuat publik bertanya, seberapa kuat kekuatan militan satu ini.
Drone intai tempur tak bertanda itu ditembak jatuh di kawasan pegunungan Saada, Yaman Utara.
Baca: Intelijen AS Prediksi Israel Berpotensi Diserang 2 Gelombang dari Iran-Hizbullah, Houthi Ikut Hadir
Foto dan video rongsokan drone MQ9 Reaper itu beredar sejak Minggu 4 Agustus 2024, dan disebutkan ditemukan di pegunungan pusat kekuasaan Houthi Yaman.
Secara total, sejak tahun 2017 kelompok Houthi Yaman telah berhasil menghancurkan sekurangnya 10 drone MQ9 Reaper milik militer AS maupun CIA.
Drone Reaper pertama ditembak jatuh pada 1 Oktober 2017 di Sanaa, ibu kota Yaman.
Drone ke-9 sebelum peristiwa terakhir, dijatuhkan di wilayah Maarib pada 29 Mei 2024.
Jumlah ini tidak termasuk jenis drone lain, termasuk Predator yang sangat berbahaya, serta drone-drone lain buatan AS yang dioperasikan pasukan koalisi Arab.
Baca: Penampakan Drone Super Canggih AS MQ-9 Hancur Berkeping-keping, Ditembak Houthi Pakai Rudal Rakitan
Kekuatan Tersenbunyi Houthi Yaman
Amerika Serikat dan Inggris telah mengecam keras kelompok Houthi yang membuat mereka malu berat setelah pesawat nirawak MQ-9 Reaper senilai $ 31 juta itu tumbang di langit Yaman.
Jauh dari sebelum itu, Houthi Yaman telah menunjukkan bukti-bukti tak terbantahkan lewat aksi blokade dan serangan mematikan mereka atas kapal-kapal terkait Israel yang melintas di Laut Merah dan Laut Arab.
Houthi Yaman juga pernah menembakkan sejumlah rudal balistik melintasi Laut Merah tembus ke kota pelabuhan Eilat Israel.
Kemampuan militer Houthi yang awalnya hanya kelompok minoritas Zaidiyah di Yaman Utara, diawali sejarah panjang hubungan dua pemerintahan Yaman dengan Uni Soviet di era perang dingin.
Pada tahun 60an, Moskow menandatangani perjanjian kerja sama dengan Republik Arab Yaman atau Yaman Utara, yang wilayahnya meliputi sebagian besar wilayah yang dikuasai Houthi.
Uni Soviet juga merajut pertemanan dengan Republik Demokratik Rakyat Yaman atau Yaman Selatan, wilayah yang kini sebagian dikuasai Houthi di pesisir Yaman ke Laut Merah.
Kerjasama politik dan keamanan itu melahirkan dukungan senjata ke kedua Yaman, termasuk rudal balistik canggih, pertahanan pantai, antitank, dan teknologi rudal anti-udara.
Baca: Penampakan Drone Super Canggih AS MQ-9 Hancur Berkeping-keping, Ditembak Houthi Pakai Rudal Rakitan
Kelompok militer Houthi sukses memaksimalkan kemampuan persenjataan lama dari era perang dingin itu di medan tempur Yaman yang sangat terbuka.
Houthi bahkan menemukan cara mengubah jenis bahan bakar rudal anti-pesawat era Soviet, dari bahan bakar propelan yang rumit, menjadi bakar minyak tanah murni yang mudah diproduksi.
Inovasi dan modifikasi ini tidak dilakukan Houthi sendirian.
Setelah Soviet bubar, koneksi Yaman ke Rusia relatif terbatas.
Tapi Houthi memiliki kedekatan dengan Iran, yang jauh lebih ahli di bidang pengembangan senjata.
Iran juga sebagian menguasai teknologi senjata eks Soviet.
Secara rahasia, para ahli senjata Iran membantu Houthi mengembangkan rudal-rudal baru khusus untuk target kapal laut.
Teheran juga membantu Houthi mengembangkan drone-drone intai maupun drone penyerang, serta sistem rudal balistik jarak jauh.
Drone Houthi yang menembus Tel Aviv dan rudal balistik Yaman yang menghantam kota Eilat Israel adalah petunjuk kuat, ada kekuatan yang memberi bantuan teknologi pemandu dan penginderaan jarak jauh.
Baca: Houthi Tembak Jatuh Drone AS MQ-9 dan Rudal Kapal Groton yang Dicap Afiliasi Israel di Teluk Aden
Sejak lama, petempur infantri Houthi atau Ansharullah Yaman dikenal sebagai para pejuang bersandal jepit, bersarung, dan menggendong tas ransel perbekalan.
Meski begitu, mereka tergolong para prajurit yang tidak hanya memahami teknologi barat, taktik barat, dan tahu cara menghadapinya dengan biaya sangat rendah.
Meremehkan Houthi akan menjadi kesalahan besar, dan itu yang sedang terjadi.
Pentagon umumnya menunjukkan kecenderungan berbahaya untuk meremehkan musuh-musuhnya.
Akhirnya koalisi Arab gagal menundukkan Houthi, dan barat pun susah payah menghadapi perlawanan mereka.
Baca: Houthi Tembak Jatuh Drone AS MQ-9 dan Rudal Kapal Groton yang Dicap Afiliasi Israel di Teluk Aden
Houthi akan Tumbangkan Amerika Serikat?
Keberadaan kelompok Houthi atau Ansharullah Yaman di peta besar konflik Timur Tengah kini menjadi sangat signifikan.
Mereka menjadi proksi Iran, dan bahkan kemungkinan besar Rusia, guna memberi perimbangan atas hegemoni Amerika Serikat dan dominannya kekuatan udara Israel di kawasan ini.
Menyusul tewasnya Ismail Haniyeh, Kepala Biro Politik Hamas di Teheran dan Fuad Shukr tokoh Hizbullah Lebanon di Beirut, posisi Houthi Yaman bisa menjadi semakin berbahaya.
Iran bisa menjadikan wilayah kekuasaan Houthi Yaman sebagai titik peluncuran serangan jarak jauh ke Israel.
Baca: Penampakan Drone Super Canggih AS MQ-9 Hancur Berkeping-keping, Ditembak Houthi Pakai Rudal Rakitan
Ini adalah solusi blokade wilayah udara Yordania dan Arab Saudi, yang tidak mengizinkan digunakan sebagai jalur lintasan rudal balasan ke Israel.
Kita akan lihat apa yang akan terjadi. (*)
Baca juga berita terkait di sini
# Kilas Peristiwa # perang # Amerika Serikat # Israel # Timur Tengah
Reporter: Nila
Video Production: Dedhi Ajib Ramadhani
Sumber: Tribun Video
TRIBUN VIDEO UPDATE
Pakistan Umumkan Pasukannya Siap Perang, Ancam India Siap Membumihanguskan Dengan Serangan Nuklir
Rabu, 30 April 2025
Live Update
Israel Mulai Ratakan Bangunan Rafah, Warga Gaza Khawatir bakal Dikurung di Kamp Tanah Tandus
Rabu, 30 April 2025
TRIBUNNEWS UPDATE
Blokade Israel Buat Warga Gaza Kelaparan, Dewan Masjid Indonesia Sigap Bagikan Makanan Siap Saji
Rabu, 30 April 2025
TRIBUN VIDEO UPDATE
PM Israel Kekeh Pertahankan Kontrol Militer atas Gaza, Otoritas Palestina Tak Boleh Ikut Campur
Rabu, 30 April 2025
TRIBUN VIDEO UPDATE
Tank Merkava Israel Mondar-mandir di Perbatasan Gaza dan Mesir, Ketegangan Perang Meningkat
Rabu, 30 April 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.