Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta maaf jelang lengser dinilai menjadi pertanda kecemasan akan kehilangan dukungan politik.
Pengamat politik Ray Rangkuti berpandangan, partai-partai politik yang tadinya mendukung Presiden Jokowi kini perlahan mencoba melepaskan diri karena perbedaan kepentingan.
Untuk Ray memperkirakan, salah satu cara Jokowi untuk menarik simpati masyarakat adalah dengan menyampaikan permintaan maaf.
Menurutnya, permintaan maaf ini juga memperlihatkan sinyal bahwa Jokowi tak bisa meraih semua ambisi politik.
Baca: Menggebu-gebu! Dedi Mulyadi Geram Dituding Politisasi Kasus Vina, Singgung Prabowo & Nyalon Gubernur
Ray pun mencontohkan sejumlah program yang ditolak masyarakat dan tak didukung oleh koalisi pendukungnya.
Seperti wacana kenaikan UKT pada 2024 yang ditolak mahasiswa hingga Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang juga menuai protes masyarakat.
Lalu anak bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep yang kemungkinan besar tak akan bersaing di Pillkada Jakarta lantaran partai pendukung yang tak berminat.
Kemudian impor yang makin besar dan diiringi menumpuknya utang.
Baca: Reza Indragiri Tantang Polri: Bukti Kasus Vina Disimpan di Laci Penegak Hukum, Buka di Ruang Hukum!
Sejumlah kegagalan tersebut pun disebut Ray membuat Jokowi diduga terkena efek psikologi bahwa dirinya berada di ujung kekuasaan.
Sebagaimana diketahui, permintaan maaf Jokowi ini disampaikannya saat acara zikir dan doa kebangsaan 79 tahun Indonesia Merdeka di Istana, Jakarta, Kamis malam.
Presiden Jokowi mengatakan, dirinya dan sang wakil, Ma'ruf Amin memohon maaf atas segala salah dan khilaf selama ini.
Ia menekankan, sebagai manusia tidaklah sempurna karena kesempurnaan hanya milik Tuhan.
(TribunVideo.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Permintaan Maaf Jokowi Dianggap Sinyal Cemas Kehilangan Dukungan Politik"
# Pengamat # permintaan maaf # Jokowi # simPATI
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.