Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Terjawab sudah sumber uang Hans Tomasoa untuk hidup bersama istrinya, Rita Tomasoa ternyata bukan dari 3 anaknya.
Rupanya selain tak pernah menjenguk, 3 anak tersebut juga tidak mengirim uang untuk Hans Tomasoa dan Rita Tomasoa.
Padahal Hans Tomasoa dan Rita Tomasoa sudah berusia sangat tua.
Opa Hans berusia 83 tahun, 10 tahun lebih tua dari Oma Rita.
Kakek nenek meninggal di Jonggol ditemukan dalam kamar rumahnya, Perumahan Citra Indah Bukit Raflesia, Desa Singajaya, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor pada Selasa (16/7/2024).
Sejak tinggal di rumah itu pada tahun 2017, Hans dan Rita sama sekali tak pernah dijenguk 3 anaknya.
Hans Tomasoa hanya hidup berdua dengan Rita Tomasoa.
Kini terjawab sumber uang Hans Tomasoa dan Rita Tomasoa untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Baca: Kesaksian Ketua RT soal Opa Oma di Jonggol: Anak Tak Pernah Jenguk, Ortu Ditipu Pernah Transfer Uang
Pengurut RT setempat, Jonathan Tobing menerangkan Opa Hans merupakan mantan kapten kapal di perusahaan ternama.
Sedangkan Oma Rita adalah pensiunan.
"Ini setahu saya yah, saya tidak pernah menanyakan langsung. Terakhir sebelum pandemi beliau masih aktif mengajar di sekolah pelayaran. Saya tidak pernah menanyakan langung sumber penghasilan mereka," kata Jonathan.
Ia menerangkan bahwa Oma Rita mengalami parkinson setengah badan.
Sedangkan Opa Hans memiliki masalah pada lututnya yang sangat menyiksa ketika ditekuk atau berjalan kaki.
"Dari kondisi yang kami lihat, kami dari warga tergerak untuk membantu, termasuk melihat perjuangan opa membeli makan jalannya sudah sangat miris melihatnya, karena menempuh jarak 200-300 meter itu bisa 30-45 menit," katanya.
Untuk kebutuhan sehari-harinya, seperti makan, Hans Tomasoa dan Rita mendapat bantuan dari warga dan gereja.
"Dari pihak gereja mengantar makanan, warga juga menginisiasi melakukan penjadwalan, senin siapa, selasa siapa, itu kami lakukan," katanya.
Sampai kemudian ada yayasan yang mengirim makan secara rutin sebelum opa oma meninggal di Jonggol.
"Sampai ada yayasan yang menawarkan ke kami mengambil alih tanggungjawab itu, mereka bersedia mengantar makanan secara rutin ke opa oma," katanya.
Bahkan sampai biaya pemakaman pun bukan anak-anak Opa Hans dan Oma Rita yang menanggung.
Baca: Ketua RT Ungkap Penemuan Opa Oma Meninggal Dunia Membusuk di Dalam Rumah Jonggol: Curiga Tak Keluar
"Ditanggung jemaat gereja Cipeucang," jelas Jonathan Tobing.
Meski kondisinya ringkih, namun Opa Hans tetap setia merawat Oma Rita.
"Dari pengakuan beliau, oma tidak stroke melainkan parkinson, setengah ke bawah itu sudah tidak bisa bergerak jadi harus bantuan tangan. Jadi opa yang sehari-hari merawat oma. Sedangkan kondisi opa tidak fit juga, waktu itu beliau pernah cerita lututnya ada gangguan jadi saat ditekuk terasa sangat sakit, jadi opa pun berjalan itu speednya sangat lambat sekali," katanya.
Bertahun-tahun tak menjenguk, anak-anak itu baru datang usai kakek nenek meninggal di Jonggol.
Mereka tak datang bersama.
"Anak bungsu yang ketiga hadir di pemakaman namun tidak mengikuti acara pemakamnan dari awal. hadir di tengah acara," jelas Jonathan.
Sedangkan anak tertua dan kedua datang ke lingkungan rumah Opa Hans dan Oma Rita.
"Anak tertua dan kedua itu datang ke lingkungan kami hari sabtu malam, sekitar pukul 09.00," katanya.
Mereka beralasan baru datang usai opa oma meninggal di Jonggol karena baru mendapat kabar.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Terkuak Sumber Uang Hans Tomasoa Ternyata Bukan Kiriman Anak, Setia Rawat Oma Walau Lutut Menyiksa
# viral # TikTok Viral # lansia tewas # Cibinong # Kota Bogor
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.