Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUNM-VIDEO.COM - Listrik di wilayah Israel terancam mati jika perlawanan Hizbullah meluncurkan serangan besar-besaran.
Warga Israel lantas berbondong-bondong membeli generator.
Baca: Bola Api Panas Hizbullah Hancurkan Tempat Sembunyi Tentara Israel, Meledak lalu Terbakar Hebat
Namun, pembelian generator tersebut dinilai hanya sia-sia.
Hal ini disampaikan oleh direktur perusahaan listrik, Meir Spiegler.
Meir menegaskan, pihaknya tak merekomendasikan siapa pun membeli generator jika terjadi perang di utara.
Baca: Diam-diam AS Telah Pasok 10.000 Bom ke Israel sejak Perang, Bisa Tembus Beton Setinggi 3,4 Meter
Pasalnya, mereka tidak akan menemukan bahan bakar untuk mengoperasikannya pada saat itu.
Saat ini, pihaknya tengah mempersiapkan skenario jika perang besar terjadi.
"Sedang mempersiapkan skenario apa pun, namun dia belum membeli generator, dan dia juga tidak merekomendasikannya kepada siapa pun," ujarnya.
Beberapa hari yang lalu, media Israel mengkonfirmasi bahwa permintaan generator listrik rumah di utara telah meningkat secara signifikan.
Baca: Peringatan Keras! Iran Ancam akan Agresi Militer Penuh Jika Israel Berani Perangi Hizbullah Lebanon
Kondisi ini terjadi setelah CEO Noga, perusahaan yang mengelola sistem kelistrikan di Israel, Shaul Goldstein mengeluarkan pernyataan menohok.
Shaul menyebut, setelah 72 jam setelah perang meluas, mereka akan mustahil bisa tinggal di Israel.
Pasalnya, listrik di wilayah itu akan padam.
Koresponden Channel 12 Israel lantas mengungkap kegagalan pemerintah Zionis.
Baca: Rudal Kiriman AS Jadi Bumerang Bagi IDF, Iran Ancam Agresi Militer ke Israel Jika Perangi Hizbullah
Ia menyebut, hidup puluhan ribu warga dalam bahaya di utara. (Tribun-Video.com)
Baca juga berita terkait di sini
# TRIBUNNEWS UPDATE # Israel # perang # Hizbullah # Lebanon
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.