TRIBUN-VIDEO.COM - Ribuan buruh menggelar aksi geruduk Istana Negara untuk menolak program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang dinilai membebani pekerja pada Kamis (6/6/2024).
Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal membenarkan hal tersebut.
Ia mengatakan, bahwa aksi demo tolak program Tapera hari ini baru awal atau pemanasan.
Pihaknya menyampaikan, aksi akan lebih meluas bila pemerintah tidak segera mencabut kebijakan soal iuran untuk Tapera tersebut.
Baca: PNS Nabung Puluhan Tahun Cuma Cair Kecil, BP Tapera: Iurannya Juga Kecil, Gol 1 hanya Rp 3.000
Sementara itu, sabanyak 1.626 personel aparat kepolisian dikerahkan guna mengamankan demonstrasi.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menjelaskan bahwa ribuan personelnya itu disebar di beberapa titik jalannya aksi.
Lebih lanjut diucapkan Susatyo bahwa dalam melakukan pengamanan nantinya seluruh anggota yang terlibat dilarang membawa senjata api.
Ia juga meminta agar anak buahnya tidak terprovokasi pada saat mengamankan jalannya unjuk rasa.
Baca: Minta Tapera Dibatalkan, Anggota DPR Fraksi PDIP Bahas Temuan BPK soal Dana Pensiunan PNS Belum Cair
Sementara itu untuk pengalihan arus lalu lintas kata mantan Kapolres Bogor Kota itu bahwa hal itu masih bersifat situasional.
Sebab hal itu akan menyesuaikan eskalasi jumlah peserta unjuk rasa yang ada di lapangan.
Sementara itu dalam aksi unjuk rasa itu selain menolak kebijakan Tapera dan kenaikan UKT, para buruh juga kebijakan Kris BPJS Kesehatan serta menolak kebijakan UU Omnibus Law Cipta Kerja.
(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 1.626 Aparat Kepolisian Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa Buruh Terkait Penolakan Tapera
Program: Breaking News
Host: Sandy Yuanita
Editor Video: Aprilia Saraswati
Uploader: Ramadhan Aji Prakoso
# Tapera # Jokowi # massa aksi # Istana Negara
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.